Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Duck Syndrome, Terlihat Bahagia Namun Hati Merana

15 November 2023   21:31 Diperbarui: 16 November 2023   06:56 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Duck Syndrom, Sindrom Bebek  ( Foto: Pexels)

Walaupun Duck Syndrome sampai saat ini belum secara resmi masuk kedalam gangguan mental, namun gangguan ini kalau dibiarkan justru berdampak kepada gangguan emosional dan menyebabkan depresi jika dibiarkan terjadi berlarut-larut

Sindrom bebek ini pada umumnya dialami oleh mereka yang masih berusia muda, baik itu pelajar, mahasiswa, atau pekerja/karyawan. Walaupun banyak juga yang dialami oleh mereka di segala usia

Berikut ini beberapa factor yang dapat meningkatkan seseorang untuk mengalami duck syndrome, diantaranya:

  • Sikap terlalu ambisius
  • Ekspektasi yang terlalu tinggi
  • Tuntutan akademik atau kerja
  • Pola asuh helicopter
  • Faktor media sosial
  • Perfeksionisme
  • Pernah mengalami peristiwa traumatic
  • Self-esteem yang rendah

Biasanya beberapa penderita syndrome ini seringkali akan merasa cemas, gugup, tertekan secara mental. 

Selain itu mereka akan merasakan pusing, susah tidur, dan sulit konsentrasi

Salahsatu ciri duck syndrome mereka cenderung dalam kehidupannya suka membandingkan dirinya dengan kesuksesan orang lain, dan merasa bahwa kehidupan orang lain lebih sempurna dari dirinya

Cara Menanggulanggi Duck Syndrome:

Penyebab Duck Syndrom terjadi karena beberapa hal diantaranya akibat stress berat karena adanya persaingan hidup hingga gangguan mental dari gangguan kecemasan hingga mengalami depresi. 

Jika tidak diantisipasi dan diabaikan bisa saja ada kecenderungan penderitanya mengalami depresi berat dan bahkan mempunyai niat untuk bunuh diri

Dan sebaiknya disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. 

Biasanya jika sudah terdiagnosis mengalami depresi dan gangguan cemas, dokter akan memberikan obat-obatan dan melakukan psikoterapi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun