Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta, pegiat dan penikmat aksara

Penyuka kopi penikmat literasi // Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Santri, Pendidikan Karakter, dan Budaya Gambari Jepang

23 Oktober 2023   17:19 Diperbarui: 23 Oktober 2023   17:27 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan pendidikan santri di Pondok Pesantren (Sumber: Unsplash)

Sejarah Pendidikan di Indonesia mencatat bahwa pondok pesantren merupakan bentuk lembaga pendidikan tertua di Indonesia. 

Pondok pesantren di Indonesia diketahui keberadaannya dan perkembangannya setelah abad ke-16. 

Karya-karya Jawa Klasik seperti Serat Cobolek dan Serat Centini mengungkapkan telah dijumpai lembaga-lembaga yang mengajarkan berbagai kitab klasik dalam bidang fiqih, Tasawuf, dan menjadi pusat-pusat penyiaran Islam

Sementara itu, dalam buku Atlas Wali Songo karya Agus Sunyoto, pesantren disinyalir merupakan hasil Islamisasi system pendidikan local yang berasal dari masa Hindu-Budha di Nusantara. 

Kala itu, lembaga pendidikan local berupa padepokan dan dukuh banyak didirikan untuk mendidik para cantrik

Pesantren merupakan salahsatu lembaga pendidikan yang memiliki misi mendidik sumberdaya manusia (santri). 

Membentuk mereka menjadi pribadi yang Islami yang berkarakter berakhlak mulia dan bermanfaat bagi masyarakat

Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren telah berhasil memajukan kehidupan beragama di Indonesia, serta berperan dalam menanamkan sikap kebangsaan Indonesia dan berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat, khususnya berperan dalam membentuk karakter (santri)

Menarik untuk dipelajari, Fitra SZ penulis artikel berjudul  "Peran Pesantren Terhadap Pendidikan Karakter Anak" seperti dikutip Kumparan (27/11), memaparkan ada 6 metode pendidikan karakter di pondok pesantren

1. Metode Keteladanan

Metode pendidikan ini dengan cara memberikan suritauladan yang baik kepada peserta didik baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan (Syahidin, 1999:135)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun