Suatu hari pengemis tua berada di trotoar jalan ditemani sebuah kaleng kosong dan kertas karton lusuh bertuliskan "saya tidak bisa melihat, tolonglah".
Beberapa pejalan kaki mulai memasukan uang koin kedalam kaleng kosong disampingnya.Â
Namun setelah menunggu beberapa jam, pengemis tua mulai gelisah karena kaleng koinnya baru terisi hanya beberapa koin saja
Hari mulai terasa panas, keringatpun bercucuran membasahi kulit wajahnya yang keriput.Â
Tidak lama kemudian datanglah seorang wanita muda merogoh saku celananya mengambil uang koin dan melemparkannya kedalam kaleng
Namun sebelum meninggalkan pengemis tua itu, wanita muda tersebut termenung sebentar, sambil melihat tulisan di karton tersebut.Â
Terlihat dia bergumam lalu bergegas mengambil karton tersebut lalu merubah tulisannya. Setelah itu dia pergi meninggalkan pengemis tua tersebut
Tidak lama berselang setelah kepergian wanita muda tersebut, pengemis tua tunanetra tersebut merasa ada yang aneh  dengan apa yang sedang terjadi.Â
Dia merasakan yang bederma lebih banyak dari sebelumnya, bahkan kaleng tempat uang koin tersebut sudah tidak mampu menampung uang recehan tersebut. Dia mulai curiga dengan apa yang telah dilakukan wanita muda sebelumnya, namun  sayangnya belum sempat ditanyakan kepada wanita muda tersebut
Hari besoknya masih ditempat yang sama pengemis tua seperti biasa bersila ditrotoar jalan ditemani kaleng dan kertas karton yang selalu setia menemaninya. Dia masih penasaran dengan apa yang telah terjadi kemarin
Sama seperti halnya kemarin, Â hari itu kaleng pun sudah mulai cepat terisi dengan beberapa koin.Â
Setelah beberapa pedestarian ikut berderma lagi menghampiri pengemis tuna netra tersebut.Â
Kemudian tidak lama kemudian suara hentakan sepatu wanita muda terdengar dan masih teringat suaranya yang khas oleh si pengemis tua.Â
Rupanya dia masih mengingat suara khas hentakan sepatu wanita muda tersebut. Dan dia berkata apakah wanita tersebut yang pernah mengubah tulisan karton nya. Lalu wanita muda tersebut mengiyakan
Si pengemis tua pun bertanya apa yang telah diperbuat dengan tulisan yang ada di kartonnya. Lalu wanita muda tersebut menjawab. Dia hanya mengubah kata-katanya menjadi hidup dan menyentuh. Tulisannya sebagai berikut: "Sungguh indah hari ini, namun sayang sekali, saya tidak bisa melihatnya".
Kisah ini saya ambil dari postingan film pendek akun media sosial Youtube  "Power of words" dengan sedikit tambahan impropisasi gambaran cerita
Pentingnya membuat tulisan yang hidup
Dari kisah ini kita menemukan sebuah pembelajaran bahwa penempatan kata atau kalimat yang tepat, hidup, dan menyentuh hati pembaca akan menjadi kekuatan dalam sebuah tulisan
Mendekatkan tulisan kepada pembaca dengan menggunakan diksi yang hidup dan mudah dipahami, dicerna dan menyentuh akan lebih mendorong pembaca seakan pembaca terbawa dan terhypnotis. Itulah kekuatan kata yang hidup dan menyentuh pembaca
Untuk membuat kata atau kalimat yang hidup diperlukan kreatifitas. Beberapa diantaranya adalah pertama, dengan menggambarkan lebih detail seperti kita melihat sesuatu sehingga kita dengan mudah bisa membayangkan dan tambahkan narasi yang menggugah.
Kedua, gunakan narasi cerita (storytelling) yang menggali sisi kehidupan manusia yang unik menarik dan menggugah (Human Interest) dan mendatangkan empati.Â
Ketiga, gambarkan sesuatu yang akan kita sampaikan dengan lebih hidup melalui kata-kata
Biasanya penulisan kreatif biasa ditemukan dalam penulisan fiksi, namun tulisan non fiksi pun seperti tulisan artikel dan esai akan lebih hidup jika menggunakan metode penulisan kreatif
Selanjutnya metode penulisan kreatif yang hidup dan menggugah bukan hanya bisa diterapkan dalam tulisan tapi tentunya sangat baik pula diterapkan dalam bahasa lisan seperti ceramah, pidato, dengan format storytelling
Saya sendiri ketika mengikuti sebuah pengajian lebih suka bila mubaligh atau ustad memberikan siraman rohaninya menggunakan metode kreatif tersebut. Karena lebih menyentuh dan hidup.Â
Misalnya ketika menjelaskan sebuah hikmah akan lebih menyentuh apabila dilakukan menggunakan storytelling atau metode bercerita dengan narasi yang hidup digambarkan dengan jelas dan menyentuh.Â
Apalagi jika dalam menggambarkan hikmah tersebut diambil dari pengalaman sendiri dan tentunya ditambahkan beberapa sumber referensi
Itulah sedikit kiat kiat menulis dengan metode penulisan kreatif yang hidup dan menggugah.Â
Namun tentunya saya sendiri masih dalam proses belajar. Di kompasiana sendiri sudah banyak penulis penulis yang senior yang menggunakan metode kreatif ini. Dan saya selalu menyempatkan untuk membaca tulisannya.Â
Salam sehat selalu untuk semua Kompasianer. Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H