Setelah beberapa pedestarian ikut berderma lagi menghampiri pengemis tuna netra tersebut.Â
Kemudian tidak lama kemudian suara hentakan sepatu wanita muda terdengar dan masih teringat suaranya yang khas oleh si pengemis tua.Â
Rupanya dia masih mengingat suara khas hentakan sepatu wanita muda tersebut. Dan dia berkata apakah wanita tersebut yang pernah mengubah tulisan karton nya. Lalu wanita muda tersebut mengiyakan
Si pengemis tua pun bertanya apa yang telah diperbuat dengan tulisan yang ada di kartonnya. Lalu wanita muda tersebut menjawab. Dia hanya mengubah kata-katanya menjadi hidup dan menyentuh. Tulisannya sebagai berikut: "Sungguh indah hari ini, namun sayang sekali, saya tidak bisa melihatnya".
Kisah ini saya ambil dari postingan film pendek akun media sosial Youtube  "Power of words" dengan sedikit tambahan impropisasi gambaran cerita
Pentingnya membuat tulisan yang hidup
Dari kisah ini kita menemukan sebuah pembelajaran bahwa penempatan kata atau kalimat yang tepat, hidup, dan menyentuh hati pembaca akan menjadi kekuatan dalam sebuah tulisan
Mendekatkan tulisan kepada pembaca dengan menggunakan diksi yang hidup dan mudah dipahami, dicerna dan menyentuh akan lebih mendorong pembaca seakan pembaca terbawa dan terhypnotis. Itulah kekuatan kata yang hidup dan menyentuh pembaca
Untuk membuat kata atau kalimat yang hidup diperlukan kreatifitas. Beberapa diantaranya adalah pertama, dengan menggambarkan lebih detail seperti kita melihat sesuatu sehingga kita dengan mudah bisa membayangkan dan tambahkan narasi yang menggugah.
Kedua, gunakan narasi cerita (storytelling) yang menggali sisi kehidupan manusia yang unik menarik dan menggugah (Human Interest) dan mendatangkan empati.Â
Ketiga, gambarkan sesuatu yang akan kita sampaikan dengan lebih hidup melalui kata-kata