Pemerintahan Desa atau kelurahan bersama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama serta karangtaruna bersama sama melakukan upaya atau program yang mengarah kepada pemeberdayaan masyarakat.Â
Sehingga geliat ekonomi bangkit sehingga beban kehidupan masyarakat tidaklah terlalu sulit
Membumikan Keshalehan Sosial
Ketika teman saya di desa tersebut menanyakan kepada beberapa masyarakat yang nekad meminjam uang kepada bank emok, alasannya karena terlilit kebutuhan untuk modal usaha dan biaya kehidupan lainnya.Â
Namun ada diantara mereka juga yang melontarkan pertanyaan yang menohok, menurutnya disaat mereka sedang kesulitan ekonomi dan membutuhkan solusi diantaranya masalah keuangan, dimanakah rasa empati itu berada, kenapa mereka hanya diam saja tidak berempati memberikan solusi? kemanakah kami harus mencari keadilan untuk mencari sesuap nasi?, katanya menanyakan balik
Pertanyaan tersebut juga jadi pertanyaan yang melempar hati nurani kita semua. Apa yang telah kita perbuat untuk mereka?Â
Jangan jangan kita hanya bisa sekedar melarang, namun tanpa disertai solusi, bagaimana mereka keluar dari persoalan
Disinilah sebenarnya ungkapan "boleh pinjam dulu seratus", apakah akan disikapi dengan memberikan bantuan, atau sikap kita hanya cukup menghindar.
Sepertinya sudah saatnya kita mengimplementasikan keshalehan sosial kita, tidak hanya sebatas teori yang diperoleh dari ceramah ceramah rohani yang menjejali kita hampir tiap hari. Saatnya kita bantu mereka bahkan sebaiknya sebelum ungkapan itu "boleh pinjam dulu seratus" itu datang menghampiri kita
Dalam berbagai agama khususnya dalam Islam, membantu orang yang ada dalam kesulitan merupakan hal yang sangat dianjurkan.Â
Sebab nilai saling tolong menolong sangatlah tinggi dalam ajaran Islam. Selain itu sikap peduli terhadap sesama juga sangat dijunjung tinggi. Saat teman mengatakan, "pinjam dulu seratus" hal itu bisa menjadi peluang untuk mengamalkan nilai-nilai ibadah tersebut