Disaat itulah sebenarnya yang kita butuhkan adalah self healing. Â Namun kalau arti self healing itu adalah semacam refreshing dengan mencari kesenangan sesaat apakah akan menyelesaikan masalah?
Rupanya sudah terjadi pergeseran makna dari kata  healing yang sesungguhnya. Trend kata healing beberapa waktu ini awalnya diviralkan oleh generasi milenial di media sosial, yang artinya adalah kegiatan refreshing atau penyegaran dari sebuah rutinitas sehari-hari.Â
Kegiatan yang dilakukan adalah mengunjungi tempat wisata, kongkow di resto coffee, kulineran, nonton dan lainnya ala anak muda. Namun kemudian istilah ini semakin viral tanpa sadar diterima secara umum oleh masyarakat yang maknanya bergeser menjadi refreshingÂ
Self healing tinjauan Ilmu psikologi
Self healing seperti disebutkan diawal adalah sebuah proses penyembuhan luka batin, dari berbagai konflik batin yang berkecamuk. Namun sebelumnya yang lebih penting adalah kita harus menyadari diri sendiri terlebih dahulu, Â apa yang harus disembuhkan, dan apa penyebab luka batin tersebut. Dari sana kita bisa merunut permasalahannya
Cara menyembuhkan diantaranya  melalui meditasi melatih pernapasan, dan metode mindfulnes, yaitu melatih kesadaran dan emosi dan fokus sambil membaca diri sendiri, terhadap permasalahan yang dihadapi, dan memupuk kesadaran, mengkaji jatidiri, mengapa kita harus move-on dari permasalahan tersebut.
 Langkah selanjutnya dengan memaafkan diri sendiri, dan me ngiklaskan apa yang telah terjadi dengan memaafkan masa lalu dan bangkit untuk masa depan yang lebih baik. Dengan demikian output nya adalah kita bisa mempunyai semangat baru lagi untuk melangkah menghadapi masa depanÂ
 Metode self healing secara IslamiÂ
Menurut ajaran Islam self healing dilakukan sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Saw adalah dengan berzikir. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Al-Rad ayat 28, yang artinya: "(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah lah hati mereka menjadi tentram".
Artinya disini adalah bahwa segala sesuatu kepedihan yang kita alami dalam hidup ini, kesusahan yang kita rasakan, haruslah kita menyadarinya untuk sebuah introspeksi diri, dan yang lebih utama adalah kita di arahkan untuk selalu mengingat Allah SWT. Karena Allah lah yang Maha tau dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.Â
Seandainya Allah berkenan untuk mengeluarkan segala permasalahan hidup pasti lah dengan karuniaNya, keinginan tersebutlah akan terwujud. Namun sebaliknya tanpa karuniaNya permasalahan sekecil apapun walaupun kita sudah berusaha dengan sekuat kemampuan, maka  tidak akan mampu untuk keluar dari permasalahan tersebut