Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Serial Killer" dalam Prespektif Psikolog dan Kriminolog

21 Januari 2023   09:40 Diperbarui: 21 Januari 2023   09:52 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari beberapa penyelidikan kepolisian dan seperti diberitakan di beberapa media, sosok Wowon sebenarnya tidak ada yang aneh, orangnya ramah, baik, bergaul dengan warga sekitar.

Tapi tak disangka dibalik sosoknya yang ramah, dia menyembunyikan sikapnya sebagai pembunuh berantai, Dia dibantu ketiga rekannya berhasil membunuh korbannya, dan untuk menutupi kejahatannya yang telah melakukan penipuan dengan modus mengaku sebagai orang yang memiliki supranatural yaitu bisa membuat seseorang menjadi sukses dan mendatangkan kekayaan dan bisa melakukan penggandaan uang

Namun apabila dikaitkan dengan Ilmu psikologi sosoknya Seperti seorang Psikopat. Seperti dikutip dari laman hellosehat, psikopat adalah gangguan mental yang ditandai dengan kurangnya empati dan kontrol perilaku yg buruk, sehingga penderitanya memiliki perilaku antisosial dan cenderung melakukan tindak kriminal dan kekerasan seperti melakukan pembunuhan dan tindakan kriminal lainnya 

Menurut para ahli psikologi, psikofat merupakan bagian dari gangguan kepribadian antisosial (Antisosial Personaity Disorder /APD). Beberapa ahli menilai psyco dan APD mempunyai pengertian yang sama, namun sebagian nya menilai Psikopat merupakan bentuk dari APD yang parah

Seorang psyco diantaranya mempunyai sikap mental tidak peduli dengan kepribadian orang lain, melakukan sesuatu yang tidak bermoral, seperti berbohong, tindakan kriminal baik kepada orang lain ataupun keluarganya, bahkan tanpa penyesalan dan rasa bersalah. Psikopat nampak seperti orang yang normal, bahkan seringkali menunjukan kepribadian yang hangat dan mempesona

Pandangan Kriminolog

Yesmil Anwar kriminolog dari Universitas Padjadjaran Bandung, seperti dilansir dari Kompas.com mengatakan, saat ini Indonesia telah mengalami peningkatan kejahatan baik secara kuantitas dan kualitas 

Yesmil juga menilai kasus ini tidak terlepas dari dampak perubahan sosial yang terjadi saat ini, termasuk perkembangan dunia maya. Akibatnya terjadi pergeseran nilai yang tadinya prilaku dulu ditabukan saat ini tidak lagi ditabukan.

Faktor lainnya adalah tidak lepas dari situasi politik, sosial, ekonomi. Selain itu juga masalah penegakan hukum yang dinilai kurang profesional dan kurangnya sumber daya dan fasilitas kepolisian yang masih jauh dari kata memadai, walaupun saat ini Indonesia sudah mempunyai undang-undang yang mengatur masalah pidana.

Yesmil menjabarkan ada 3 motif yang biasanya memicu seseorang untuk melakukan tindak pidana diantaranya, motif kekuasaan, motif ekonomi, dan motif sosial

Selain itu untuk menghindari semakin maraknya kasus pembunuhan dan tindakan kekerasan lainnya, yesmil menyarankan adanya penambahan pengawasan dari kepolisian. Dan yang tak kalah pentingnya adalah pentingnya peran serta tokoh masyarakat dan agama untuk terus melakukan upaya upaya sosialisasi pencegahan karena dinilai bisa membawa pengaruh di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun