Mohon tunggu...
Nanang A.H
Nanang A.H Mohon Tunggu... Jurnalis - Pewarta

Penyuka Kopi Penikmat Literasi// Scribo Ergo Sum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

5 Pesan Wasiyat Corona yang Terlupakan

4 Oktober 2020   11:55 Diperbarui: 4 Oktober 2020   12:37 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu namamu yang ketika itu pertama kali diturunkan di Kota Wuhan China Desember 2019 tak sebesar sekarang ini

Berasal dari Bahasa Latin yang artinya mahkota ini kini menjadi momok yang sangat menakutkan dunia

Kini semua manusia dibelahan bumi ini tau tentang wujudmu walau makhluk kecil tak terlihat mata, tapi dampak keberadaanmu sungguh sangat luar biasa

Lalu apa sebenarnya yang akan disampaikanmu sehingga dirimu menjadi pusat perhatian di seluruh dunia menjadi sosok makhluk yang mengerikan dan ditakuti manusia

Yakin Tuhan telah mengutusmu untuk semuanya yang telah terjadi ini.

Ternyata ada 5 hikmah pesan Tuhan yang diajarkan untuk manusia dari keberadaanmu itu.

Inilah 5 hikmah pesan wasiyat sang Corona itu:

1. Mengajarkan rendah hati

Manusia seringkali merasa dirinyalah makhluk yang paling kuat di dunia. Sehingga apa yang terjadi dari kesombongan itu adalah munculnya penindasan dan penjajahan

Sehingga yang terjadi sekarang adalah yang kuat menindas yang lemah. Pengerukan kekayaan alam untuk kepentingan sendiri dan golongannya tampa memperhatikan kepentingan masyarakat luas yang terkadang tertindas

Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna justru sejatinya manusia diciptakan untuk memanifestasikan sifat sifat Tuhan yang ada diantaranya  maha Rahman (Pengasih) dan Maha Rahim (Penyayang).

Bagaimana Tuhan menciptakan Bumi ini untuk keperluaan seluruh makhluk di muka bumi termasuk manusia tampa memisahkan dan membedakan apakah mereka berbakti dan beribadah kepadaNya atau tidak pada akhirnya.

Apakah ia sebagai pendosa atau yang membaktikan dirinya untuk Tuhan, Semuanya terbagi tergantung upaya manusia itu sendiri

Karena yang di inginkan Tuhan bagi Manusia adalah terciptanya kedamaian, tersebarnya kasih sayang, terpenuhinya keadilan yang tertanam di muka bumi ini.

Dan untuk itu Tuhan mengajarkan untuk beribadah hanya kepadaNya Karena hanya Tuhan pemilik segalanya.

Sebagai makhluk yang tak kasat mata bahkan yang sangat lemah dalam pandangan manusia dimana dibersihkan dg sabun sendiri dia bisa mati. Tapi apa yang terjadi sekarang ini. Corona si Makhluk kecil itu sudah berubah menjadi makhluk yang ditakuti di seluruh belahan dunia

Disini Tuhan mengajarkan manusia untuk rendah hati, menghentikan kesombongan kesombongan nya. Dan untuk kembali berpaling kepada Tuhan penciptaNya.

2. Merasa Qonaah, (merasa cukup)

Sifat rakus yang tertanam pada diri manusia kalau dibiarkan akan merusak manusia itu sendiri, yang pada akhirnya akan berakibat pada kehancurannya.

Nafsu yang ingin terus menumpuk harta kekayaan, memupuk keegoan dan kesombongan dirinya justru ini yang akan menjadi belenggu dilehernya yang akan membuat putus asa, mengobarkan api amarah  yang tak kunjung padam, yang terus mengejar dunia demi kekuasaannya, yang pada akhirnya manusia dengan kesombongannya itu justru akan binasa dengan meninggalkan kerakusan dan penyesalan yang akan terjadi pada dirinya

3. Mengingatkan kebersihan jasmani dan rohani

Kebersihan jasmani (fisik) sangat berpengaruh kepada kesehatan Ruh (Rohani). Keseimbangan kebutuhan tersebut sangat diperlukan bagi manusia

Kita sangat merasakan apabila jasad kita sakit ini tentunya akan berakibat pada lemahnya Ruh

Ini menandakan bahwa adanya keterkaitan antara perkembangan jasad (fisik) dan Ruh (Rohani)

Dengan adanya makhluk corona ini mengajarkan kita supaya selalu mensyukuri nikmat Tuhan dengan cara memelihara jasad fisik kita yang berakibat pada perkembangan Ruh manusia

Makanya para ahli kesehatan menyarankan kepda kita untuk mematuhi pola makan yang sehat dan seimbang. Dan mensosialisasikan pola hidup sehat.

Karena adanya berbagai penyakit yang timbul pada diri manusia akibat dari sifat kerakusan manusia itu sendiri yang selalu menjalankan pola hidup yang berlebihan.

4. Mengingatkan kematian

Saking asyiknya berkelana menjalani kehidupan di dunia ini apabila dilakukan tampa ada keberkahan, dan hidup hanya merupakan ajang pemuasan hawa napsu belaka sehingga pada akhirnya melupakan kematian.

Hikmah keberadaan (korona) saat ini yang mengakibatkan berjatuhannya ribuan manusia mengingatkan kita kepada kematian yang tidak bisa dipungkiri.

Sehingga manusia diingatkan kembali tentang bahwa sebenarnya kita hidup di dunia ini hanya sementara waktu. Dan tujuan utamanya hidup bukan untuk terlahir hanya untuk memenuhi kebutuhan hasrat dunia ini

5. Mengingatkan tujuan hidup

Sejatinya manusia dilahirkan tidak atas kemauannya sendiri. Tapi ada zat yang menciptakan. Dan tujuan hidup manusia sesuai dengan keinginan penciptaNya adalah untuk mengenal penciptanya, mengenal sifat sifatnya

Setelah mengenal wujudNya, melalui sifat sifatNya, pada akhirnya dengan kesadaran sendiri tertartik dan fana dalam penyembahan kepadaNya

Setelah larut dalam penyembahan kepadaNya sehingga bisa memanifestasikan sifat sifat Tuhan disitulah kedamaian yang didamba dambakan manusia terwujud melalui "syurga" ketentraman dan kedamaian yang diraihnya

Disana tidak ada lagi rasa angkuh, hidup dalam kedamaian, kesederhanaan,dan manusia akan saling berbagi mengasihi tampa pamrih dan itu merupakan buah dari Ruh yang selalu jadi makanan rohaninya.

Itulah 5 pesan surat wasiyat yang disampaikan corona yang saya baca dari hikmah yang terjadi dalam tragedi pandemi covid 19 yang terjadi diseluruh dunia ini

Semoga ada manfaatnya khususnya untuk saya sendiri..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun