Mohon tunggu...
Nahar Frakasiwi
Nahar Frakasiwi Mohon Tunggu... Lainnya - absorb the feeling, i learn to fly

Hanya pemuda yang mencari hiburan terkait karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Cemburu Padamu, Wahai Bunga Sepatu

17 November 2020   07:39 Diperbarui: 17 November 2020   07:44 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Karya :  Nahar

Hei, bunga sepatu ...!

Entah bagaimana ia mencintaimu lebih...?

Yang mana hanya semak suku Malvase

Yang berjibaku tumbuh di terik nuansa Asia Timur

Namun kerap juga kujumpai hujan yang menjumpaimu di sini  

Meski tiada semerbak ranumnya wangi
Namun tetap menjadi bahan eksperimen kultivar dan hibrida sampai hari ini  
Keselarasan baru tercipta, secipta mahkota berlapis tunggal dan ganda buah tangan-tangan subur para pembudidaya
Namun diriku sedang egois, karna kujatuh cinta sewaktu pagi melihatmu dengan warna natural yang merah muda  

Angin telah menerpa lima lembar kelopakmu yang terlindungi epicalyx
Membuatmu bergerak dengan helai berlapis bak permaisuri sahaja, manis dengan gaun pengantin merah jambu

Bentuk silinder di sepanjang tangkai sari, serupa roda arloji, dengan oval bertaburan serbuk yang keemasan

Dan di dalam buah kapsul berbilik panca, telah bersua netraku dengan benih-benih kecilmu di sana, adalah generasi elok yang kerap selalu diberikan salam oleh sang lebah

Berdiameter enam hingga dua puluh centimeter ketetapan Tuhan rupamu dengan pistillum menggoda yang menjulur ke luar dari dasar mahkota  

Rimba Di Sumatra dan Malaysia, terkenal bunga raya namamu
Kontrak tetap sebagai bunga nasional Malaysia pada 28 Juli 1960

Di India, engkau dijadikan bahan semir sepatu, sedang di Tiongkok, merahmu digunakan sebagai bahan pewarna asupan sehat makanan

Di Indonesia, engkau dijadikan obat tradisional, dan jadi segelas teh lepas dikeringkan. Namun senantiasa indah di Okinawa, Jepang. yang mana menjuntai santun engkau menghiasi pagar-pagar

Lalu ... kutengok di penghujung bagian selatannya tersebut namamu Gushnu hana, dengan arti bunga kehidupan sesudah mati

Jika boleh ...  ingin rasanya kuberikan pada sang merpati bulan dengan makna lain seperti ; terang setelah redup, kuat setelah jatuh, sehat setelah sakit, atau menajdi panutan terhebat untuk generasi setelah terpuruk tak berdaya

Segala Puji Bagi Allah_
Tuhan Pemilik Setiap Daya pada flora, yang mana menjadikannya indah, seperti halnya bunga sepatu dengan rona cantiknya yang merah muda(:

***

Tanggerang, 17 November
_______________________________

Catatan Kaki :
Suku Malvase : Suku kapas-kapasan, kelompok diktoil
Kultivar  :  Varietas tanaman
Hibrida   : Turunan dari hasil dua jenis lain
Epicalyx :  Kelopak tambahan
Panca       :  Lima
Bersua     :  Berjumpa
Elok          :  Baik; bagus; cantik
Pistillum :  Putik
Okinawa   : Prefektur Selatan Jepang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun