Metode tradisional sangat cocok digunakan untuk daur ulang termoplastik (plastik yang meleleh jika terkena panas, dan mengeras ketika dingin). Dalam metode daur ulang plastik ini, dibutuhkan mesin injeksi khusus. Sedangkan metode lanjutan, menggunakan bahan kimia yang mampu memecah polimer plastik.
Dua metode daur ulang plastik tersebut memang tak bisa dibilang sepenuhnya ramah lingkungan, karena masih memakai mesin yang membutuhkan bahan bakar. Juga, memakai bahan kimia dalam prosesnya. Ada beberapa jenis plastik yang sulit didaur ulang dan dikategorikan residu di Indonesia, contohnya styrofoam. Namun, ada beberapa cara daur ulang plastik lain yang lebih aman dan ramah lingkungan. Misalnya saja membuat kerajinan dengan bahan plastik, seperti tas dari plastik kemasan sachet, tempat pensil dari botol bekas, atau eco-brick.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H