Pastinya langgam Jawa nada tembang macapat akan masuk menjadi nada tartil Al-Qur'an...Â
Terlebih era pedhalangan yang sangat mashur pencetus seni wayang kulit sebagai media dakwah...Â
Yakni dakwah atau syiar Islamnya era Sunan Kalijl Jaga...Â
Langgam Jawa tembang macapat ini tidak klemar-klemer...
Ini adalah kelembutan hati pelantunnya...Â
Penuh dengan penghayatan yang tinggi dan mendalam...
Tanpa hati yang bersih, hati yang lentur, hati yang lembut, hati yang ngelaras...Â
Langgam Jawa, nada tembang macapat tidak bisa dilanggamkan...Â
Hakikatnya manusia terburu-buru dan keras...Â
Jadi mayoritas yang bisa berlanggam jawa tembang macapat ini mereka yang lembut hati...Â
Mereka yang hatinya tertata, lentur, primpen alias teliti dan sangat sabar...Â