Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kuburan Tempat Transit dari Kehidupan Dunia, Bukan Akhir Kehidupan

19 Oktober 2023   21:06 Diperbarui: 20 Oktober 2023   07:20 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kampung ku (Dokpri)

Tampaknya kurang sehat, aku hampiri beliau. 

"mbah Bukh" sapa ku dari kejauhan.

"ho'o, arep ming sarean po?" tanya mbah Bukhari. 

"njih niki niliki simbah" jawab ku sambil menghampiri beliau. 

"pripun kabar mbak Bukhari sehat nejenengan?" tanya ku. 

"lah iki kok lagi ora penak awake" jawab mbah Bukhari masih sambil tiduran dibangku. 

Sambil aku jabat dan cium tangannya, salam dan menanyakan keadaan beliau. 

Benar saja, saat ku pegang tangannya cukup panas suhu tubuhnya. 

"kirang sekeco nggih mbah?, mugo-mugo enggal mantun nggih mbah" bubuhku usai jabat tangan. 

"iyo wis, aamiin, pangestune" jawab beliau. 

"nggih mpun kulo tak teng sarean rien mbah, mugo lekas sehat wal afiat malih" kata ku sambil pamitan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun