Masuk ke sekmen berikutnya, yakni sekmen do'a, aku turut mengamini.Â
Kemudian ku buka jendela kamar.Â
Ku hirup udara pagi yang segar.Â
Kupandangi dedaunan yang mulai terlihat warna dan bentuknya.Â
Mata ku tertuju kepada dun pisang yang sudah menua.
Aku tertarik dengan warnanya, hijau, kuning, cokelat, bagus gradasinya.Â
Cuma ya mempertahankan warnanya hanya bisa aku potret.Â
Yang sudah aku petik dari pohonnya, aku gambari sejenak.Â
Pas aku motong dari pohon, ada suwo Tari sama anak dan cucunya didepan rumah.Â
"kie leh, godhong sing wetan ae sing endep dilanjuk gampang" kata beliau menyuruh ku memetik daun pisang yang pendek.Â
"ora wo, nyong butuh sing wis ono kuning-kuninge" jawab ku sambil terus mengulurkan galah dan lompat-lompat.Â