Bernostalgia dengan masa kecil latihan Qiroati dulu, aku ulang lagi.
Latihan Qiroati dengan me maksimalkan nada suara ku sampai habis, tenggorokan sakit, serak, tapi tidak kapok, terus aku ulang-ulang tiap digubuk.
Karena sepi ditengah hutan, jadi bebas suara kecang, kalau dirumah kasihan tetangga.
Genting rumah bisa runtuh semua karena suara falls ku yang tidak lebih merdu dari suara ember dan tong kosong.
Asyik teriak-teriak habiskan suara membaca surat Yasin.
Sampai hidung terasa plong, lendir-lendir sinus keluar sendiri dari tenggorokan.
Pokokmen sampai lantang, latihan A-I-U-E-O juga sabil senam muka.
Usai latihan olah vocal kemudian aku memungut kayu bakar dijalan depan gubuk, lalu aku bawa masuk ke pawon gubuk.
Aku obong-obong alias among geni alias nyalain api untuk genen alias menghangatkan badan dan merebus air.
Sampai semua ruangan gubuk mulek alias ngabluk alias dipenuhi asap.