Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mahasiswa KKN Jatuh Hati dengan Gubukku

24 Juli 2023   21:35 Diperbarui: 25 Juli 2023   07:18 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kemudian wudhu dan masuk gubuk ganti baju dinas ku, menyalakan radio dan ngecas hape, dan mushaf Yasin tadarus Yasin sejenak, surat Waqi'ah dan surat Mulk dan Asma'ul Khusna. 

Alhamdulillah, usai tadarus kemudian aku obong-obong di pawon sembari untuk menghangatkan badan, kemudian aku lanjutkan menyiram tanaman disekitar gubuk. Sekitar jam setengah tujuh semua selesai tersiram dan semuanya indah, hahaha. 

Aku ambil hape, sabit dan buku, jalan lah aku ke sawah balong, kalaunya ada pisang yang tua siap ditebang, ternyata tidak ada. Wal hasil aku duduk digubuk kecil tengah sawah untuk membaca buku. 

Pagi tadi cuaca mendung, bahkan sampai siang mendung gelap tapi tidak kunjung hujan. Aku baca buku sekitar sampai dengan jam delapan kurang seperempat, kemudian aku jalan pulang ke gubuk. 

Di sawah balong aku melihat suwo Bukhaer bersama istrinya suwo Paremi sedang mencabut singkong disawah, pun ada satu petani dari padukuhan Nglurug sedang menyemprot padi.

Aku rekam sejenak tapi hape malah mati, aku segera balik ke gubuk. Jalan sampai gubuk, ngadep api lagi biar hangat. Alhamdulillah kemudian aku bisa melaksanakan ibadah sholat dzuha dan mengkodho sholat lima waktu yang dulu aku tinggalkan.

Usai sholat aku baca buku lagi setengah lembar, kemudian aku bereskan semua dan aku tutup pintu kemudian beranjak pulang kerumah Simbok.

Jalan pulang lewat gili wangan alias tanggul aliran irigasi, ketemu ular begok dan bodoh, hahaha. Aku kejar terus si ular sampai kecapean dan ngumpet di sela rerumputan, aku pun terus berjalan.

Sampai depan rice mill ketemu dengan pemilik dan dua orang pekerjanya yang sedang rehat didepan teras, mas Udin, mas Muhamad Azro'i dan satu lagi bapak-bapak aku belum tahu namanya, hahaha kami saling sapa dan aku terus jalan pulang. Si bapak itu muka menganga melihat aku nenteng buku.

Jalan terus sampai dirumah, langsung aku letakkan tas kecil pun buku dan hape aku cas. Alhamdulillah masih pagi sampai dirumah jam sembilan kurang, rumah sepi, aku yang gabut langsung buka hape buka kompasiana dan latihan menulis sampai dengan siang. 

Dzuhur aku sholat kemudian menyalakan tipi nonton TVRI Klik Indonesia Siang sembari menyelesaikan latihan menulisnya, diambut dengan berita kapal Teman Baik tenggelam. Innalillahi wa inna illaihi roji'un. Dan berita-berita lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun