Mohon tunggu...
Amerta Raya
Amerta Raya Mohon Tunggu... Petani - Petani

Catatan Manusia Pelosok Desa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jumat adalah Rajanya Hari, Berkah Penuh Sunah

14 Juli 2023   22:42 Diperbarui: 14 Juli 2023   22:44 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seusai dari loteng, aku turun dan baca buku sambil menonton TVRI Klik Indonesia Pagi, beritanya masih itu-itu saja, ketambahan kasus ayam mati mendadak puluhan ekor setiap hari. Terus tayangan selanjutnya Jendela Negeri membahas kasus Rabies yang meningkat di Bali terbesar, terus Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat, dari kasus gigitan anjing yang terjangkit virus rabies, kucing, monyet/kera. Untungnya piaraan ku macan, jadi sekali gigit dikunyah sekalian habis, jadi tidak berdampak rabies, cuma langsung mendapat Gelar almarhum. Hahaha. Masya'alloh, tabarokalloh. 

Selesai baca buku, nonton tipi selesai juga, tepat jam delapan aku beranjak sholat dzuha, dan biasa nyicil nyarutang alias mengkodho sholat yang dulu pernah aku tinggalkan. Ya lamun jumpalitan sholatnya yang penting ini wujud tanggung jawab ku, urusan diterima atau tidak urusan Alloh SWT, hak prerogative Dia, tugas ku berusaha bertanggung jawab atas kecerobohan dan kebodohan ku. Bebal memang aku ini. Semoga Alloh SWT senantiasa mengampuni ku, di bakar dineraka juga aku sangat siap dan sedia atas kuasa-Nya, Surga? Rasa ku tak pantas, pokokmen Gusti Alloh SWT besok ketemu aku gelem senyum syukur-syukur memeluk ku, pun dengan Rosululloh Muhammad SAW, aamiin ya robbal aalamiin. Barokalloh. 

Usai tugas ku pagi tadi, dan sampai sekitar jam sembilan aku tahalul alias potong rambut, biasa sunah dihari jumat jangan ada yang kelewat, aku botakin kepala sampai plontos bling-bling berkilau nan silau bag lampu taman, hahaha. Kemudian aku potong kuku, bersih-bersih, sampai  jam sepuluh lebih sembari mendengarkan radio RRI, kemudian aku bergegas mandi, selesai jam setengah sebelas, ganti baju dan bergegas menjemput Simbah ku, beliau baru saja selesai mandi didepan mushola kami bercengkrama sejenak sembari simbah karing alias berjemur, sampai dengan toa masjid berkumandang qiro'ati, kami turun kerumah dan simbah ganti baju, aku menunggu di ruang tamu, tak lama simbah keluar dan kami bergegas jalan ke masjid, simbah aku bonceng. 

Sampai di masjid sudah ada beberapa jamaah, yang disiplin berangkat paling gasik alias awal, baru ada tiga orang didalam masjid dan kami emapat orang bersama jamaah lain datang bersamaan, masuk dan sholat sunah tahyatal masjid, pun sholat sunah mutlaq sembari menunggu kumandang adzan. Khotibnya kali ini tekstual banget (mligi moco) intinya menyambut tahun baru hijriyah dengan meningkatkan ketaqwaan dan keimanan, perbanyak intropeksi diri alias muhasabah, rayakan tahun baru hijriyah dengan perayaan yang baik dan islami. Ya intinya rayakan dengan do'a dan dzikir, dzikir sambil nyalain kembang api ya ga apa-apa, kalau perlu harus lebih meriah daripada merayakan tahun baru masehi, mau ngecamp, bakar-bakar, yang penting sambil dzikrulloh, senantiasa ingat Alloh SWT dalam kondisi apapun dan bagaimanapun, susah senang harus ingat Alloh SWT. Daripada dzikir megang tasbib kan jenuh, bosen, nah dzikirnya sambil pegang kembang api kan hati otomatis senang tuh, perkhusyu'lah dzikir dalam kondisi senang. Kalau bakar-bakar ayam ya pilih ayam yang benar-benar halalan toyiban, yang disembelih atas nama Alloh SWT, karena tak sedikit ayam potong ditempat potongannya motongnya asal-asal mati, ku pernah ke penjagalan ayam tak jauh dari kampung ku, yang menyembelih mayoritas anak muda, kerjanya malam sampai dini haru, mereka sambil doping minuman beralkohol, nyembelihnya boro-boro baca bismillah, sekali pegang kadang sepuluh ekor sekali sembelih, kaki ayam diinjak semua kepala ditarik sembelih lempar, kadang juga iseng guyonan ndagel nakal, sepuluh ekor taruh dipintu kepala ayamnya terus pintu dibanting, ayam mati bersihkan bulu baru di potong-potong, sampai dipasar tidak kelihatan ayam itu benar-benar halal atau tidak, hahaha. Tapi sebenarnya terasa dampak pada tubuh, dari apa yang masuk ke perut pasti berpengaruh terhadap emotional, baik maupun buruk, emosi positif maupun emosi negatif. Makanan yang baik akan bereaksi baik pada diri danmakanan buruk akan bereaksi buruk pula bagi diri. Cermatlah dalam memilih makanan untuk kesehatan jasmani dan ruhani, pun mental terkontrol sehat wal afiat. Karena makanan yang halal an toyiban sudah tentu healthy food. Barokalloh. 

Usai jumatan, pulang mengantar simbah, sampai depan rumah, ketemu lagi dengan salah satu orang dulu paling demen buang muka saat ketemu aku, tapi alhamdulillah tadi aku berikan senyum tulus dan ku sapa, beliaupun membalas denagan senyum sumpringah, alhamdulillah sudah bisa tersenyum simetris sembari mengangkat jemuran alat pel di mushola. Barokalloh. 

Simbah turun dari motor, aku segera pamit, kucium tangannya, kemudian tancap gas jalan pulang, ketemu mboklik Ripah, kami saling sapa dan terus jalan sampailah dirumah Simbok tercinta. Aku masuk dengan mantra ku masuk rumah, mantra yang diberi oleh alm mbah Maimun Zubair yakni dengan membaca salam kala masuk rumah dan sirah Al-Ikhlas minimal satu kali, atau membaca Ayat Kursi tiga kali, Al-Kafirun satu kali, Al-Ikhlas sebelas kali. Barokalloh. 

Masuk kamar dan ganti baju, kemudian mbabah turu alias tidur siang, lumayan sampai dengan jam empat, bangun kemudian ambil air wudhu dan sholat ashar kemudian buka hape buka kompasiana dan latihan menulis, tulisan sudah cukup banyak sedari jam setengah lima sampai adzan maghrib, malah mati lampu, bergegas aku simpan ternyata tidak bisa karena tidak ada koneksi internet, kemudian aku salin, aku temple di WhatsApp, belum sampai ketuk tombola kirim, hape sudah mati. Ya sudah lah harus terima dengan lapangan dada, batin ku pasti ini tidak tersimpan lagi, seperti kemarin lagi. Hahaha. Ada-ada saja drama latihan menulis ini. Hahaha. Jadi gemes sendiri, this is very adorable. Tapi aku tetep menikmati, ini bagian dari ketetapan Alloh SWT yang harus dengan sabar dan lapang hati aku menerimanya. Barokalloh. Maghrib tadi aku berbuka puasa, awal aku buka dengan pisang, kemudian makan besar dengan lalapan petai, lauk ikan asin, sayur nangka muda, nasinya nasi jagung, ada keripik peyek kacang. Pokokmen nikmat banget. Alhamdulillah. Barokalloh. Terus sholat maghrib dzikir wirodan dan alhamdulillah nyala listriknya, kemudian tadarus, selesai isya', sholat kemudian mengulang latihan menulis. Hahaha. Indah banget skenario Alloh SWT drama atas diri ku hari ini. Hihihi. Barusan juga mati lampu sejenak, lima menitan, langsunga aku salin ini. Hahaha. Masya'alloh tabarokalloh. Dibutuhkan sebuah seni dalam menikmati hidup. Aku semakin cinta dengan Mu ya Alloh ya Robbi. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 22:36 WIB, latihan menulis lagi insyaAlloh besok, sekarang aku akiri cerita yang tidak bermutu ini, matur sembah nuwun. Salam dari pelosok Desa untuk Indonesia maju, Indonesia cerdas, Indonesia emas. Nitip sehat, semangat dan jangan lupa selalu bahagia. Barokalloh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun