Namun pada 2019 ini bisa dipastikan besarnya pemilih yang berpindah dukungan, dikarenakan setelah kepemimpinan Jokowi-Jk byk rakyat yang berpendapat bahwa ekonomi semakin lesu, harga kebutuhan pokok tdk stabil dan cenderung naik.Â
Harga BBM yang melambung tinggi serta hilangnya Bensin dr dunia persilatan, Harga kebutuhan Listrik yang tinggi, pajak yang meroket, hukum yang kurang adil dan layanan kesehatan yang sulit dan berbelit belit menjadikan rakyat berpikir jika memilih Jokowi lagi.
Kemungkinan mereka yang merasa kesulitan dan janji jokowi tdk ditepati utk tdk menaikkan BBM & Listrik akan berubah pilihan pada pemilu ini.
Dimungkinkan hampir 47,5% pemilih Jokowi tahun 2014 akan berpindah pilihan ke Prabowo ataupun Golput pada Pilpres 2019 ini.
Dan pemilih Prabowopun akan ada yg berpindah sekitar 15%, krn rata2 pemilihnya adalah militan dan tdk merasa dibohongi ataupun kesulitan yg disebabkannya.
...
Dan benar, yg kami rasakan demokrasi di negeri ini tak terasa tanpa ada si monc"ng put*h sbg oposisi, tdk ada yg scr lantang & frontal menolak/mengkritisi kebijakan pemerintah yang tdk pro wong cilik.
..mungkin ini saatnya si monc*ng put*h hrs sbg oposisi, shg lbh hidup suasana demokrasi..
"Nggak ada loe, nggak rame brow.."
....
_Besar kemungkinan hasil Pilpres 2019 ini akan menjungkirbalikkan hasil survei.