Mohon tunggu...
FOREST SPACE
FOREST SPACE Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer |Forester |Ig.nagadragn |Fb.Dra gon |LinkedIn.Fitriyani sinaga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ruang Hutani, Sosial Budaya, Pendidikan dan Literasi lingkungan Hidup. https://ruanghutani.blogspot.com/?m=1

Selanjutnya

Tutup

Nature

Rawat Bumi : Restorasi DAS Karang Mumus

28 Maret 2019   18:20 Diperbarui: 2 Desember 2019   11:27 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penurunan sumber daya air di Indonesia terus meningkat sejalan dengan meningkatnya kerusakan daerah aliran sungai (DAS). Kalimantan Timur terdapat banyak DAS yang mengalami kerusakan salah satunya adalah DAS Karang Mumus.

GMSS-SKM dan SESUKAMU menginisiasi mengembalikan fungsi DAS. Restorasi ekologi  dan sosial masyarakat Samarinda. Relawan Lindungi Hutan.Com Samarinda turut membantu suarakan rawat bumi 1000 pohon dengan donasi 18 ribu per pohon untuk Serapan air.

Oleh Fitriyani Sinaga


Sungai  Karang Mumuqs merupakan bagian dari DAS Mahakam yang termasuk di Wilayah Sungai Mahakam. Terletak di Kota Samarinda dan sebagian kecil di Kabupaten Kutai Kartanegara.



Aliran sungai Karang Mumus ini melewati Kecamatan Samarinda Utara dan sebagian kecil di Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda Ulu, Samarinda Ilir, Samarinda Kota dan Sambutan. Pada Kabupaten Kutai Kartanegara keseluruhannnya terletak di Kecamata Muara Badak.


Sungai yang berada di sepanjang kota samarinda ini memiliki luas 316,22 km2 atau 31,622 ha dengan keliling sebesar 103,26.


Terdiri dari 20 Sub-Sub DAS (SSD) yang dikelompokkan menjadi kelompok SSD di bagian hulu (10 SSD) dengan jumlah luas 190,70km2 (60,31%), kelompokSSD di bagian tengah(9 SSD) dengan luas101,96 km2 dan kelompok SSD di bagian hilir(1 SSD) dengan luas23,56 km2, bagian hulu sebesar 20,66 km (54,86%), bagian tengah sebesar 10,05 km (26,68%) danbagian hilir sebesar 6,95 km (18,45%) (Mislan Dkk, 2018)


Kualitas Air sungai Karang Mumus sudah tercemar sedang dan berat. Penurunan kualitas air ditandai adanya parameter yang tidak lagi memenuhi baku mutu lingkungan seperti Total Suspended Solidn (TSS), Dissolved Oxigen (DO), Biological Oxigen Demand BOD),Chemical Oxigen Demand (COD) (penelitian Mislan DKK. 2017) sehingga tidak layak untuk air baku untuk air minum.

Pembukaan lahan besar-besaran seperti penebangan liar, pertambangan batubara, perluasan permukiman, hilangnya daerah Luapan air (daerah rawa), okupasi daerah sempadan sungai dan Masyarakat yang gemar buang sampah ke Sungai dan pengelolaan sampah-limbah yang belum optimal.

Hal tersebut menimbulkan banjir, pendangkalan sungai, penurunan kualitas air, penurunan keanekaragaman hayati serta memburuknya kualitas lingkungan di daerah permukiman.

Kejadian banjir di Sub DAS Karang Mumus meningkat dikarenakan meningkatnya jumlah limpasan air,menurunya daya tampung daerah retensi banjir dan berkurangnya kapasitas sungai dan saluran drainase.

Berdasarkan kondisi tersebut, elemen masyarakat, GMSS-SKM dan SESUKAMU (Sekolah Sungai Karang Mumus) sejak tahun 2015 lalu yang bekerjasama dengan berbagai pihak merestorasi Sub DAS Karang Mumus. Ungkapan "Samarinda Sadar" yang sering disampaikan oleh Yustinus di SESUKAMU dan Kerja nyata, "Stop Penggunaan Sampah Plastik dan Mari pungut Sampah, merestorasi Sungai" oleh Misman rupanya menumbuhkan kesadaran beberapa warga samarinda.

Penanaman sudah lebih dari Belasan ribu Pohon yang dibagi di zona Sempadan Sungai, Penanaman Semai mandiri di kebun bibit SESUKAMU dan Ecobrick tersebut dilakukan oleh Misman, Iyau Tupang, Yustinus Sapto (penggiat lingkungan) dan Bapak Billa (Warga Muang, Lempake) setiap hari. Langkap pengembalian Fungsi sungai bersih dan Sehat.

Selain melakukan praktek-praktek Restorasi untuk mengembalikan fungsi DAS di Sepanjang Sungai tersebut, ide/gagasan selalu disampaikan untuk mendukung Restorasi ekologi sosial masyarakat Samarinda.

Kurang maksimalnya pemerintah dalam merestorasi DAS Karang Mumus, GMSS SKM berjuang dalam memastikan status kawasan dan hak kepemilikan lahan dibantaran sungai tersebut  dan juga ikut bergerak dalam hal pembebasan lahan.

Relawan LH Tanam Pohon dan Bantu bebaskan Lahan DAS Sungai Karangmumus

copyright Nagadragn
copyright Nagadragn

Salah Satu relawan Lindungi Hutan (Platform crowdsourcing penggalangan dana dan gerakan pelestarian hutan/www.Lindungihutan.Com), M. Wawan A Saputra tergerak untuk membantu GMSS-SKM dan SESUKAMU untuk melakukan penanaman dalam rangka merawat bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun