Intinya dengan 5 area berdaya itu, anak sudah menjadi individu mandiri yang bebas menentukan pilihan, dan mampu bertanggung jawab atas keputusannya. Semua pilihannya, baik positif maupun negatif, baik atau buruk, merekalah yang menanggung konsekuensinya.Â
Tidak Ada Orangtua Sempurna, Tidak Ada Pola Asuh Terbaik
Tahu nggak, sekalipun orangtua sudah merasa memberikan yang terbaik, tetap saja anak punya masalah. Ya khan? Bahkan kadangkala anak menyalahkan orangtua sebagai penyebab masalahnya.
Di titik itulah ujian sesungguhnya. Bagaimana sikap kita terhadap "gugatan" anak? Marah? Defensif? Sedih? Atau apa? Salah persepsi semacam itu sering terjadi. Anak punya pendapat berbeda, padahal kita sudah melakukan banyak hal untuk mereka.
So, jangan khawatir... Sebaik apapun orangtua, tetap ada masalah dengan anaknya. Konflik komunikasi paling sering terjadi. Ketika konflik itu muncul, anak biasanya "lari" atau melampiaskannya ke luar rumah.Â
Saat itulah orang menilai, ya kadang menghakimi juga, bahwa orangtuanya tidak baik, tidak becus, dan tidak mampu mendidik. Padahal mungkin saja nggak seperti itu.Â
Konflik itu ibarat satu episode dalam kehidupan, episode yang lain baik-baik saja, dan mereka sedang bergumul dalam satu episode itu. Bukan berarti seluruh episode pengasuhan sebelumnya 'hilang' atau tidak bermakna karena konflik itu ya.
Bagi Anda, para orangtua, jangan merasa buruk kalau anak-anak Anda punya masalah. Tidak perlu merasa gagal total. Hal penting adalah Anda fokus pada masalah saat itu, abaikan komentar orang lain, dan singkirkan ego.Â
Kita pernah menjadi anak-anak, tapi mereka belum pernah menjadi orangtua, sehingga wajar kalau mereka belum mampu melihat sesuatu secara komprehensif dan menyeluruh.Â
Ngeliatnya cuma sepotong yang bikin mereka nggak suka, trus ngrasa hidupnya susah, trus protes sampe mempertanyakan hal-hal yang kurang layak, misalnya "Kenapa Papa Mama nikah, dan berhubungan suami istri? Kalo nggak gitu, aku khan nggak usah lahir!" Bikin gggrrr... ya khan?Â
Tetap fokus pada tujuan Anda mendidik anak, persiapkan fondasi karakternya, dan selanjutnya serahkan pada Tuhan atas apapun yang Anda sudah lakukan.Â