Mohon tunggu...
Naftalia Kusumawardhani
Naftalia Kusumawardhani Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis (Remaja dan Dewasa)

Psikolog Klinis dengan kekhususan penanganan kasus-kasus neurosa pada remaja, dewasa, dan keluarga. Praktek di RS Mitra Keluarga Waru. Senang menulis sejak masih SMP dulu hingga saat ini, dan sedang mencoba menjadi penulis artikel dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kepribadian Ganda: Satu Orang, Tapi Kok Beda, Ya?

26 September 2015   23:48 Diperbarui: 22 Maret 2022   00:24 13728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang kepribadiannya berbeda, sehingga Anda merasa berhadapan dengan 2 orang atau lebih? Sebut saja misalnya namanya Ani. Orangnya lembut, tutur katanya halus, gerak geriknya anggun, dan dandanannya rapi. Modis. Pada kesempatan berikutnya, Anda bertemu Ani, tapi seolah-olah dia tidak kenal. Dia juga menyebutkan kalau namanya Mona. Penampilan Mona beda dengan Ani. Mona senang mengenakan celana jeans. Bicaranya cepat, ramah, senang humor, dan cenderung kasar. Tatanan rambutnya pun berubah. Mona selalu mengikat rambutnya, sedangkan Ani membiarkan rambutnya terurai. Beberapa waktu kemudian, si Ani alias Mona ini bertemu dengan Anda lagi. Ternyata penampilannya beda. Dia menggunakan baju minim, high heels, sexy, ber-make up tebal. Cara bicaranya pun lain. Terkesan menggoda. Dia mengenalkan diri bernama Susi. Pusing nggak? Kok bisa ya ada orang seperti itu? Apa yang terjadi padanya?

Kepribadian Ganda

Dulu istilah kepribadian ganda (kepribadian terpecah/kepribadian majemuk atau Multiple Personality Disorder) dipergunakan, sekarang istilah itu berganti menjadi Gangguan Identitas Disosiatif (GID). GID adalah gangguan kepribadian di mana seorang individu memiliki 2 (dua) atau lebih kepribadian yang berbeda atau kepribadian pengganti (Nevid, Rathus, & Greene, 2005). Masing-masing kepribadian itu mempunyai sifat dan ingatan yang spesifik dalam satu tubuh seseorang. Bahkan dalam beberapa kasus, kepribadian pengganti (disebut kepribadian alter), dapat menunjukkan rekaman EEG, reaksi alergi, pemeriksaan pupil dan sebagainya yang berbeda.

Salah satu contoh kasus GID telah dibukukan. Bukunya berjudul Sybil. Seorang perempuan muda yang memiliki masa kecil tidak menyenangkan dan terpecah menjadi 16 kepribadian. Kasus GID terbanyak yang pernah ditemukan adalah orang dengan 22 kepribadian dan sudah difilmkan (The Three Faces of Eve). Ini link filmnya : Film The Three Faces of Eve

Ciri-ciri individu yang mengalami GID :

  1. Sedikitnya dua kepribadian yang berbeda ada dalam diri seseorang, di mana masing-masing memiliki pola yang relatif kekal dan berbeda dalam mempersepsikan, memikirkan, dan berhubungan dengan lingkungan serta diri sendiri.
    Orang dengan GID menampilkan dua atau lebih kepribadian pada situasi yang berbeda. Misalnya, ada laki-laki berusia 30 tahun. Kepribadiannya lemah, tidak mampu mengambil keputusan, rapuh, sensitif. Tapi dia juga memiliki kepribadian berbeda yaitu berani, cepat tanggap, tidak kenal kompromi, dan sebagainya. Kepribadian kedua itu (alter) akan muncul beberapa kali
  2. Dua atau lebih dari kepribadian ini secara berulang mengambil kontrol penuh atas perilaku indiividu itu. Inangnya (kepribadian induk) ditinggalkan. Jadi perilaku individu itu sepenuhnya berada di dalam kendali kepribadian alter.
  3. Ada kegagalan untuk mengingat kembali informasi pribadi penting yang terlalu substansial untuk dianggap sebagai lupa biasa. Kalau lupa biasa itu, misalnya lupa menaruh kunci mobil di mana, lupa pengalaman masa kecil waktu umur 5 tahun (sekarang umur 30 tahun), lupa minum obat (jadi dobel dosis), dan sebagainya.
  4. Gangguan bukan disebabkan oleh efek-efek fisiologis atau kondisi medis secara umum. Maksudnya gangguan itu bukan karena penyakit fisik.

Perubahan itu bisa terjadi dalam waktu cepat dan bisa berlangsung lama. Kembali pada contoh di atas. Kepribadian inang (asli) adalah Ani. Nah, kalau si Mona yang muncul, bisa jadi si Mona itu mengambil alih kepribadian Ani untuk jangka waktu cukup lama sampai kepribadian lainnya merasa perlu untuk muncul. Biasanya karena ada peristiwa yang tidak mampu diatasi baik oleh Ani, Mona atau pun Susi. Hmmm... Semoga Anda tidak bingung yaa..

https://bukubukubekas.files.wordpress.com/2013/02/b3-2013-02-08-psikologi-flora-rheta-schreiber-sybil-kisah-nyata-seorang-gadis-dengan-16-kepribadian.jpg?w=460
https://bukubukubekas.files.wordpress.com/2013/02/b3-2013-02-08-psikologi-flora-rheta-schreiber-sybil-kisah-nyata-seorang-gadis-dengan-16-kepribadian.jpg?w=460
Rileks dulu... Sambil nonton film ini : Sybil : 16 Kepribadian Kisah Sybil pernah dibukukan. Kalau tertarik, bisa beli bukunya. Ini gambar sampul bukunya :

Gimana? Sudah rileks? Atau malah makin mumet? Kita lanjut lagi yaa... *minum es teh dulu*

Penyebab Munculnya Kepribadian Ganda

Apa sih penyebab munculnya kepribadian ganda? Penasaran? Supaya lebih jelas, baca dulu cuplikan kisah Sybil di bawah ini :

"Sybil dibesarkan oleh ibu yang sakit jiwa dan ayah yang tidak berdaya menghadapi ibunya. Setiap hari Sybil disiksa secara seksual dan bahkan nyaris terbunuh. Salah satu bentuk siksaan yang pernah dialami Sybil adalah ia diikat dengan berbagai cara dan sesekali dikaitkan ke langit-langit rumah. Sybil sering juga dijejali dengan obat pencahar tapi tidak boleh menggunakan kamar mandi. Penyiksaan seksual dilakukan ibunya juga. Berbagai benda dimasukkan ke dalam kemaluannya karena ibunya beranggapan dia perlu mempersiapkan kehidupan seks anaknya kelak..." (Dikutip dari Psikologi Abnormal, karangan Durand & Barlow). Mau tahu cerita lengkapnya? Ya beli bukunya dong..hehe...

Faktor pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan berupa penyiksaan adalah penyebab utama GID ini. Penyiksaan fisik, psikologis maupun seksual termasuk di dalamnya. Anak-anak kecil yang belum berusia 5 tahun bila berada dalam kondisi penyiksaan semacam itu terus menerus ditengarai berpotensi mengalami GID. Selain penyiksaan, pengalaman trauma karena menyaksikan peristiwa perang, bencana, dan sebagainya merupakan faktor pencetus berikutnya. Tekanan dalam mengatasi masalah kehidupan, misalnya keuangan, konflik, relasi, dan sebagainya dapat juga menjadi penyebab seseorang memiliki beberapa kepribadian.

Pada dasarnya, kepribadian ganda merupakan mekanisme pertahanan diri individu dari peristiwa traumatik. Ketika seorang anak menghadapi penyiksaan, dan tidak ada seorang pun yang menolongnya, maka ia harus keluar dari situasi tersebut. Cara untuk menyelamatkan diri yang diketahui adalah 'bersembunyi', supaya tidak bisa ditemukan oleh penyiksanya. Pengertian bersembunyi di sini bukan secara fisik (meskipun hal itu sudah dilakukan juga), tetapi menyembunyikan diri secara psikologis. Diri asli bersembunyi dibalik diri yang dianggap lebih kuat dan mampu menghadapi tekanan. Bila orang tersebut menghadapi situasi tertekan, alternya dapat muncul untuk membantu.

Pendekatan lain mengemukakan bahwa kepribadian ganda itu muncul karena individu 'tidak berpikir' ketika mengalami peristiwa traumatik. Hal ini dilakukan karena ingin menghindari perasaan tidak enak, malu atau bersalah. Sebagai gantinya, individu itu merasa terbebas dari kecemasan. Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka bukannya tidak mungkin bakal muncul alter-alter.

Ada berapa banyak alter bisa terbentuk? Sebanyak yang dibutuhkan kepribadian inangnya. Semakin berat penyiksaan yang dialami, dan tidak ada dukungan sosial untuk pulih, maka semakin tinggi kemunculan alter itu. Sybil memiliki 16 kepribadian, Eve dalam film diatas memiliki 22 kepribadian, sosok Ibu "Bonny" punya 20 kepribadian (link filmnya : Bonny)

Mengapa ada orang yang mengalami penyiksaan di masa kecil tapi tidak mengalami GID? Menurut sejumlah ahli, faktor kerentanan psikologis turut mempengaruhi. Faktor berikutnya adalah kemudahan untuk disugesti dan mudah berfantasi (waspada..waspada..bagi para penulis fiksi... hahaha...).

Penanganan Gangguan Identitas Disosiatif 

Paling cepat ya bawa ke psikolog.. *promosi mode on*

Kalau ini jawaban serius (yang tadi lebih serius). Orang dengan GID akan dibantu untuk menghadapi kecemasan masa kecilnya. Dia akan diajak untuk menelusuri peristiwa traumatik dan dilatih untuk mengatasi. Biasanya yang berkonsultasi adalah si kepribadian inang. Kepribadian alter agak sulit untuk diterapi karena mereka beranggapan kehadirannya diperlukan oleh si inang dalam menghadapi tekanan. Oleh karena itu, terapis akan menyakinkan kepribadian inang agar mampu bersikap tegas dan asertif.

Tidak semua kasus GID bisa diselesaikan. Penanganannya pun membutuhkan waktu lama. Kasus tidak selesai bisa jadi tergantung banyak sedikitnya alter, kesungguhan klien, dan keahlian terapis. Kemajuan minimal biasanya tampak. Durasi waktu terapi untuk GID bisa memakan waktu tahunan. Itulah sebabnya klien biasanya tidak tahan menjalani terapi lama.

Penutup

Uff...akhirnya selesai juga. Sudah mulai lapar? Atau mulai mencari-cari kira-kira siapa disekitar Anda yang menderita kepribadian ganda? Tahu nggak, banyak orang tiba-tiba bisa mengalami kepribadian ganda ini. Anda pun tidak akan menduganya. Terutama kalau ditagih bayar utang. Mendadak orang yang Anda kenal itu seperti tidak kenal pada Anda. Bahkan dia bisa bertanya, "Anda siapa ya?". Atau ketahuan selingkuh oleh pasangan resminya, lalu mengelak dengan berkata, "Sungguh, Ma, aku nggak tahu siapa perempuan ini..". *pasang tampang polos* Lalu menoleh pada selingkuhannya, "Kamu siapa?".

Semoga artikel pendek panjang ini bermanfaat.

Salam Semangat Belajar!

 

Sumber Bacaan :

Nevid, Rathus, & Greene, (2005) Psikologi Abnormal, Ed. Kelima, Jilid 1, Jakarta : Penerbit Erlangga

Durand, V.M. & Barlow, D.H., (2006), Psikologi Abnormal : Intisari, Ed. Keempat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sumber Gambar Buku Sybil : Buku Berjudul Sybil

*) Sumber Gambar Utama: health.kompas.com | Shutterstock | Admin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun