Mohon tunggu...
Nafiza Putri
Nafiza Putri Mohon Tunggu... Model - mahasiswi Universitas Syiah Kuala (USK)

Selalu haus akan pengetahuan dan selalu berusaha memberi yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tokoh Islam yang Berpengaruh dalam Pemerintahan

13 Januari 2021   12:00 Diperbarui: 13 Januari 2021   12:06 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah berbanyak sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa."

Bagi Ahmad Dahlan, ajaran islam tidak akan membumi dan dijadikan pandangan hidup oleh pemeluknya apabila tidak di praktikkan. Betapa bagusnya suatu program, jika tak di praktikkan tak akan bisa mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu Ahmad dahlan tak banyak mengelaborasi ayat ayat alqur'an, tapi ia lebih banyak mempraktikkan didalam amal nyata.

Hal ini sama juga dengan pemerintahan yang lebih banyak program dengan pemerintahan yang banyak langsung kerja nyata di lapangan. Tentu dampaknya pun sangat berbeda. Kinerja pemerintah akan mampu terlihat hasilnya dengan lebih cepat dan terpercaya karena dilihat langsung oleh pemimpinnya. Yang tadinya bisa di bohongi oleh pekeerja pekerja di instansi pemerintahan, kini sudah tak bisa lagi. Meski Indonesia baru di terapkan sekarang, tapi ternyata metode ini sudah di pakai oleh K.H. Ahmad Dahlam pada tahun 1912 silam.

Ahmad Dahlan juga mempraktikkan amal nyata yang fenomenal ketika menerapkan apa yang tersebut dalam surah al ma'un yang secara tegas memberikan peringatan kepada kaum muslimin agar mereka menyayangi anak yatim. Contoh ini perlu kita coba terapkan di era sekarang karena sangat jarang dalam dunia poltik Indonesia yang menerapkan isi -- isi di dalam alqur'an dan membuat terobosan baru yang dapat mengubah masyarakat menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Apalagi saat itu di jaman penjajahan yang menyengsarakan rakyat Indonesia dan menimbulkan banyaknya anak yatim, meningkatnya para janda, dan kemiskinan yang semakin melilit. Ini mirip dengan kondisi covid19 yang membuat banyaknya PHK, perekonomian memburuk dan masi banyak kesulitan di berbagai bidang pula.

Saya pikir jalan keluar dari penderitaan ini berbeda, namun masih bisa mendekati karena jika Ahmad Dahlan mendirikan Penolong  Kesengsaraan Oemoem, yang mirip seperti panti asuhan. Maka untuk covid ini bisa diselesaikan dengan memberikan vaksin untuk menghilangkan virus ini. karena jika di harap kerja sama masyarakat masih minim kemungkinan akan sukses.

Ketika menerapkan al-qur'an surah 26 ayat 20 yang menyatakan bahwa allah menyembuhakan sakit seseorang, yang di komandoi oleh K.H. Ahmad Dahlan mendirikan balai kesehatan masyarakat atau rumash sakit. Lalu ia mengamalkan surah 96 ayat 1 yang memberi penekanan arti pentinganya membaca dengan pendidiakn buta huruf di berantas.

Jika dahulu menyampaikan informasi paling bagus melalui buku, Koran majalah dan sejenisnya. Kini tak mungkin semua berada. Di internet orang lebih tertarik melihat di internert, media sosial, dsb.  Ketimbang membeli, membaca buku, Koran, dan majalah. Sehingga cara baru pemerintah agar membuat anak anak lebih menarik belajar dan mempermudahkan sang siswa ialah dengan menggunakan teknologi yang sudah ada. Seperti fitur fitur aplikasi yang membantu untuk belajar melalui gadget sang siswa. Pemerintah tidak bisa memaksa kebijakannya harus langsung bisa terlaksana. Haruslah mengerti pula keterbatasan keuangan siswa. Oleh karena itu pemerintah harus memastikan biaya kurang mampu di sekolahan tepat sasaran.

Karena Ahmad Dahlan kini Muhammadiyah menjadi pelopor organisasi kemasyarakatan yang berbasis agama, mempunyai corak pembaruan yang dinamis. Karena itu perserikatan Muhammadiyah  awalnya lebih diminati oleh orang orang perkotaan yang berpendidikan.

Seiring meluasnya lembaga pendidikan muhammadiyah. Ormas islam ini tak hanya dikenal sebagai organisasi perkotaan saja.  Desa pun sudah banyak yang bergabung.

11 tahun Muhammadiyah berdiri tepatnya 23 February 1923, di kauman Yogyakarta. Dalam sejarah hidupnya  ini kita bisa mengetahui bahwa Ahmad Dahlan sangat terbuka dalam menerima masukan dan kritikan. Semoga hal ini dapat kita jadikan contoh pada masa kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun