Mohon tunggu...
Nafisya Nur Abida P P
Nafisya Nur Abida P P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif S1 Keperawatan UPN Veteran Jakarta

Selamat Datang!!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Generasi Z Menghadapi Paradox Caring dalam Keperawatan di Antara Harapan dan Kenyataan di Era Digital

17 September 2024   08:22 Diperbarui: 17 September 2024   17:21 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pasien memiliki rasa kepercayaan terhadap perawat, mereka cenderung lebih terbuka untuk berbagi keluhan  dan masalah kesehatan mereka. Sehingga perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih tepat dan efektif.  Ketika perawat menghadapi beban kerja yang berlebihan, mereka mungkin tertekan dan kehilangan kesempatan untuk memberikan perhatian penuh kepada pasien. 

Caring, yang seharusnya melibatkan empati, perhatian, dan dukungan emosional, sering kali terabaikan dalam situasi seperti ini. Akibatnya dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan hasil kesehatan mereka. Meskipun caring adalah bagian penting dari penyembuhan, kondisi kerja yang sulit dapat menghambat pelaksanaannya dengan baik.

Teknologi digital seperti rekam medis elektronik, telemedicine, dan aplikasi kesehatan telah mengubah pekerjaan perawat. Teknologi meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan. Ini membantu perawat mengelola lebih baik informasi pasien dan memberikan perawatan tepat waktu. 

Namun, ada aspek negatif dari penggunaan teknologi ini yang perlu dipertimbangkan, terutama dalam hubungan interpersonal antara perawat dan pasien. Meningkatnya ketergantungan pada teknologi menyebabkan kurangnya interaksi tatap muka antara perawat dan pasien. Perawat tidak selalu memiliki waktu yang cukup untuk berinteraksi secara langsung dengan pasien karena memasukkan data ke dalam sistem rekam medis elektronik atau menggunakan aplikasi konsultasi. 

Generasi Z, juga dikenal sebagai digital natives, menghadapi tantangan unik saat menggunakan teknologi dalam praktik keperawatan mereka. Meskipun mereka akrab dengan teknologi, mereka juga dipaksa untuk mempertahankan prinsip caring dalam kehidupan sehari-hari. 

Perawat dari generasi ini mungkin kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan yang kuat dan penuh empati dengan pasien jika mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk menggunakan teknologi. Untuk meningkatkan pengalaman pasien dan mendukung proses penyembuhan, diperlukan hubungan yang signifikan dan penuh kepercayaan antara perawat dan pasien. 

Pasien dapat merasa terasing atau tidak diperhatikan jika mereka kehilangan momen penting dalam interaksi manusia. Pasien yang tidak merasa didengar atau diperhatikan mungkin enggan untuk berbagi informasi penting tentang kondisi kesehatan mereka, yang dapat mempengaruhi diagnosis yang akurat dan hasil pengobatan yang efektif. Akibatnya, penting bagi perawat, terutama Generasi Z, untuk menemukan cara untuk menyeimbangkan memanfaatkan teknologi dengan tetap berkomitmen untuk memberikan perawatan yang holistik. 

Sangat penting bagi institusi untuk memberikan dukungan yang lebih besar kepada Gen Z dalam menghadapi masalah ini dengan menyediakan sumber daya yang cukup, mengurangi beban kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Sangat penting juga untuk menyediakan program pendidikan yang membekali generasi muda dengan kemampuan seperti komunikasi efektif, pemecahan masalah, dan etika profesional. 

Untuk memastikan bahwa Generasi Z dapat menerapkan praktik keperawatan yang berpusat pada pasien, nilai-nilai caring harus ditanamkan dalam kurikulum pendidikan keperawatan. Penggunaan nilai caring tidak hanya mencakup teknik dan prosedur medis, tetapi juga elemen emosional, sosial, dan spiritual yang penting dalam perawatan pasien. 

Generasi Z akan lebih siap untuk membangun hubungan yang signifikan dengan pasien dan memberikan perawatan yang berkualitas dengan mendapatkan pelatihan dan pengalaman yang membantu mereka mengembangkan keterampilan caring. Hal ini akan meningkatkan kepuasan pasien dan hasil kesehatan, serta menjaga martabat dan semangat profesi keperawatan di tengah tantangan yang ada.

Esai ini membahas karakteristik Generasi Z, konsep caring dalam keperawatan, masalah yang dihadapi generasi muda dalam praktik caring, bagaimana teknologi mempengaruhi praktik keperawatan, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung Generasi Z. Dengan nilai-nilai humanisme yang kuat dan semangat inovasi mereka, Generasi Z membawa optimisme baru ke dunia keperawatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun