Mohon tunggu...
Muhammad Nafis Wirasaputra
Muhammad Nafis Wirasaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sometimes talking about football

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pengungsi dan Harapan Perlindungan

29 Desember 2024   21:33 Diperbarui: 29 Desember 2024   21:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perluasan perlindungan bagi pengungsi ditetapkan dalam Protokol 1967 dengan menghapus batasan periode dan geografis yang sebelumnya ada pada Konvensi Terkait Status Pengungsi 1951.

Konvensi dan protokol tersebut merupakan instrumen penting dalam hukum internasional terkait hak-hak pengungsi yang menjadi hukum utama bagi UNHCR dan negara-negara yang meratifikasinya.

Sebuah momentum

Langkah untuk memulangkan pengungsi di tengah banyaknya ketidakpastian dan pergeseran geopolitik Suriah akan menjadi bom waktu. Perang saudara berakhir bukan berarti tidak ada lagi konflik kepentingan di dalamnya. Negara-negara besar dapat memanfaatkan situasi di saat kekosongan kekuasaan terjadi.

Momentum ini harus dicermati dan dimanfaatkan secara hati-hati. Kegagalan dalam proses pemulangan akan memberi tekanan pada Suriah, merusak transisi, dan mungkin saja, skema terburuknya adalah gelombang baru pengungsi ke Eropa.

Negara-negara penampung khususnya Eropa harus mengurangi dorongannya untuk segera memulangkan pengungsi. Duduk bersama dengan aktor kemanusiaan untuk membuat kebijakan komprehensif bagi warga Suriah. Menghadirkan dukungan bagi pengungsi merupakan upaya efektif untuk menghindari skema terburuk.

Yang terpenting adalah proses pemulangan secara tertib dan sukarela yang memberikan perlindungan dan rasa aman bagi pengungsi Suriah di situasi yang tidak pasti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun