Jadi, hate speech tetap tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Kita harus menggunakan hak berpendapat kita dengan bijak agar tidak menjadi pedang bagi orang lain.Â
Meski mungkin ada yang mendapat keuntungan dari hate speech yang diterimanya, tetap saja perbuatan ini salah, tidak ada bedanya dengan oknum yang mencemooh orang lain.
Sebaiknya selain kritik pedas untuk menyadarkan, warga Indoesia juga harus memberi dukungan atau dorongan agar oknum bisa berubah dan berkarya di ranah yang positif. Dengan dukungan tersebut, maka sudah menjadi hal yang pasti akan lahir satu tiktoker yang mempunyai pengaruh baik terhadap warga Indonesia. Dan sang tiktoker juga tidak perlu mendapat ujaran kebencian karena kontennya yang benar.
Selain itu, dengan ada hujatan dari para netizen, membuat orang-orang kembali berpikir bila ingin membuat konten. Karena jika tidak memiliki mental yang kuat, sangat memungkinkan akan berdampak besar pada kesehatan mental. Tidak semua orang memiliki mental baja.
Tulisan ini disusun oleh:
1. Yemima Wan Anugrah Chrisada
2. Nafis Hadi Purnama
3. Cahaya Marisa Nabilla
4. Marcella Tri Diaz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H