Leo Tolstoy adalah salah satu sastrawan terbesar dalam sejarah sastra dunia, dikenal dengan karya-karya monumental yang menggugah pemikiran dan perasaan pembaca. Salah satu mahakaryanya yang paling terkenal adalah novel Perang dan Damai (War and Peace), yang tidak hanya menjadi pencapaian terbesar dalam karirnya sebagai penulis, tetapi juga berperan penting dalam perkembangan sastra dunia. Dalam karya ini, Tolstoy menggambarkan dengan mendalam peristiwa besar dalam sejarah Rusia, sekaligus mengeksplorasi kehidupan manusia, konflik batin, dan pencarian makna hidup. Artikel ini akan membahas pengaruh Tolstoy dalam sastra Rusia dan dunia, serta bagaimana Perang dan Damai mencerminkan tema-tema universal yang masih relevan hingga saat ini.Â
Leo Tolstoy lahir pada tahun 1828 di keluarga bangsawan Rusia. Meskipun awalnya mengenyam pendidikan di militer dan menjalani hidup sebagai seorang bangsawan, pengalaman hidupnya yang penuh dengan konflik batin dan pencarian makna hidup mendorongnya untuk lebih mendalami filsafat, agama, dan kesusastraan. Pada pertengahan hidupnya, Tolstoy mengalami krisis spiritual yang besar, yang mempengaruhi cara pandangnya terhadap kehidupan dan karyanya.
Sebagai seorang sastrawan, Tolstoy berfokus pada kehidupan manusia dalam konteks sosial, politik, dan spiritual. Karyanya seringkali menggabungkan analisis mendalam tentang psikologi individu dan dinamika sosial yang lebih besar. Dalam Perang dan Damai, Tolstoy menggambarkan perang Napoleon dan dampaknya terhadap masyarakat Rusia, namun di balik narasi sejarah tersebut, ia juga mengeksplorasi dilema moral dan pencarian makna hidup manusia.
Mahakarya yang mendalam ini diterbitkan pertama kali antara 1865 hingga 1869, Perang dan Damai adalah sebuah karya yang luar biasa panjang dan kompleks. Novel ini terdiri dari empat bagian besar dan lebih dari seribu halaman, tetapi meskipun demikian, ia berhasil menggabungkan berbagai elemen, dari cerita pribadi dan psikologi karakter, hingga kajian mendalam tentang perang, politik, dan sejarah Rusia.
Novel ini berfokus pada kehidupan beberapa keluarga bangsawan Rusia selama Perang Napoleon, terutama keluarga Bolkonsky dan Rostov. Lewat tokoh-tokoh utama seperti Pierre Bezukhov, Andrei Bolkonsky, dan Natasha Rostov, Tolstoy menggambarkan perjuangan individu dalam menghadapi krisis eksistensial, serta perubahan yang mereka alami seiring berjalannya waktu. Kehidupan pribadi mereka dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah, namun pada saat yang sama, Tolstoy juga menampilkan bagaimana mereka berjuang untuk menemukan makna dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu keistimewaan Perang dan Damai adalah cara Tolstoy menggambarkan perang. Alih-alih hanya melihat perang sebagai peristiwa besar yang melibatkan strategi dan kemenangan, ia juga menunjukkan penderitaan, kekacauan, dan kebingungan yang dirasakan oleh individu-individu yang terlibat dalam peperangan tersebut. Melalui deskripsi yang sangat rinci dan empatik, Tolstoy menyoroti bagaimana perang mempengaruhi kehidupan keluarga dan masyarakat, serta mengungkapkan ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi kekuatan sejarah yang lebih besar dari mereka.
Salah satu alasan mengapa Perang dan Damai tetap relevan hingga saat ini adalah karena tema-tema universal yang diangkat oleh Tolstoy. Dalam novel ini, kita bisa menemukan refleksi tentang perang, kehormatan, pengorbanan, cinta, dan pencarian makna hidup. Tolstoy tidak hanya menggambarkan perang sebagai konflik militer, tetapi juga sebagai pertempuran batin dalam diri setiap individu. Pertanyaan tentang takdir, kebebasan, dan bagaimana manusia dapat menemukan kebahagiaan di tengah-tengah penderitaan dan kesulitan adalah tema-tema yang terus digali sepanjang novel ini.
Tolstoy juga menggambarkan dengan mendalam bagaimana kekuasaan, politik, dan struktur sosial mempengaruhi kehidupan individu. Meskipun karakter-karakter utama dalam Perang dan Damai berasal dari keluarga bangsawan, mereka tetap dipengaruhi oleh perubahan zaman dan ketidakpastian yang dihadapi negara mereka. Perubahan ini menunjukkan bagaimana sejarah dan keadaan sosial memengaruhi keputusan pribadi, dan bagaimana individu kadang-kadang terperangkap dalam arus besar sejarah yang lebih besar daripada diri mereka sendiri.
Tolstoy adalah salah satu dari raksasa dari sastra Rusia abad ke-19. Karyanya yang paling terkenal antara lain adalah novel-novelnya Perang dan Damai dan Anna Karenina, serta banyak karya-karya yang lebih singkat termasuk sejumlah novella Kematian Ivan Ilyich dan Hadji Murad.
Rekan-rekan sezamannya sangat menghormatinya: Dostoyevsky menganggapnya sebagai yang terbesar di antara semua novelis yang hidup saat itu, sementara Gustave Flaubert mencetus: "Seorang seniman hebat, seorang psikolog hebat!". Anton Chekhov, yang sering kali mengunjungi Tolstoy di tanahnya di pinggiran kota, menulis: "Ketika sastra memiliki seorang Tolstoy, menjadi penulis itu mudah dan menyenangkan; bahkan bila kita tahu bahwa kita sendiri tidak mencapai hasil apa-apa, itu tidak menjadi masalah karena Tolstoy yang berprestasi untuk kita semua. Apa yang dilakukannya berguna untuk membenarkan semua harapan dan aspirasi yang ditanamkan dalam sastra." Para kritikus dan novelis yang belakangan terus memberikan kesaksian terhadap seninya: Virginia Woolf menyatakan Tolstoy sebagai "yang terbesar di antara semua novelis" dan Thomas Mann menulis tentang seni penulisannya yang tampaknya jujur---"Jarang sekali suatu karya seni yang begitu mirip dengan alam"---perasaan-perasaan yang juga dimiliki oleh banyak orang lainnya, termasuk Marcel Proust, Vladimir Nabokov dan William Faulkner.
Pada 1904, ketika pecah Perang Rusia-Jepang, Tolstoy mengutuk perang itu dan menulis kepada pendeta Buddhis Jepang, Soyen Shaku dalam upayanya yang gagal untuk membuat pernyataan pasifis bersama.Â
KESIMPULAN
Leo Tolstoy adalah seorang sastrawan yang memberikan sumbangan besar dalam dunia sastra melalui karya-karyanya yang mendalam dan penuh pemikiran filosofis. Perang dan Damai adalah contoh sempurna dari kemampuannya untuk menggabungkan narasi sejarah dengan eksplorasi mendalam tentang kehidupan manusia. Novel ini tidak hanya menggambarkan peristiwa besar dalam sejarah, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan besar tentang hidup, takdir, dan kebebasan. Sebagai karya yang monumental, Perang dan Damai tetap relevan dan memberikan wawasan tentang kondisi manusia yang tidak lekang oleh waktu.
Tolstoy adalah seorang anggota keluarga bangsawan Rusia yang sangat kaya. Ia belakangan percaya bahwa ia tidak berhak mendapatkan harta warisannya, dan terkenal di antara para petani karena kedermawanannya. Ia sering kali kembali ke tanah miliknya dengan sejumlah gelandangan yang dirasakannya membutuhkan pertolongan. Ia pun sering kali memberikan sejumlah besar uang kepada para pengemis di jalan dalam perjalanannya ke kota, sehingga membuat istrinya marah.
Ia meninggal karena radang paru-paru di stasiun Astapovo pada 1910 setelah meninggalkan rumahnya di tengah musim dingin pada usia 82 tahun. Kematiannya terjadi hanya beberapa hari setelah ia mengumpulkan keberanian untuk meninggalkan keluarganya dan kekayaannya dan mengambil sikap hidup sebagai seorang pertapa keliling---suatu pilihan yang telah digumulinya selama beberapa puluh tahun. Beribu-ribu petani berdiri di kedua tepi jalan pada saat ia dikebumikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H