Mohon tunggu...
nafisah nayla
nafisah nayla Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

eyyooo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadapi Dinamika Zaman pada Relevansi dan Tantangan Pancasila sebagai Dasar Negara

5 November 2024   23:40 Diperbarui: 5 November 2024   23:40 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantangan lain datang dari polarisasi politik dan meningkatnya intoleransi. Ketika konflik politik atau kepentingan sektarian merusak persatuan, nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi moral dan etika bangsa diuji. Di sinilah pentingnya upaya bersama, terutama dari lembaga pendidikan dan institusi pemerintah, untuk menghidupkan kembali pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan karakter dan kebijakan publik yang mendukung keadilan dan persamaan. Agar Pancasila tetap relevan, adaptasi perlu dilakukan tanpa mengubah esensinya. Pengajaran Pancasila bisa disesuaikan dengan konteks kekinian, misalnya melalui pemanfaatan teknologi digital untuk edukasi yang interaktif. Selain itu, memperkuat keteladanan dari para pemimpin dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dapat menjadi inspirasi nyata bagi masyarakat.

Secara keseluruhan, relevansi dan tantangan Pancasila sebagai dasar negara menuntut upaya berkelanjutan dari seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya memahami, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membantu menjadikan Pancasila lebih dari sekadar dokumen historis, melainkan panduan hidup yang mengakar dan menyatu dalam setiap tindakan dan keputusan masyarakat Indonesia di era modern ini.

Relevansi dan tantangan Pancasila sebagai dasar negara muncul karena beberapa faktor yang berhubungan dengan dinamika sosial, politik, ekonomi, dan budaya di Indonesia. Salah satunya ada perubahan sosial dan budaya proses globalisasi membawa masuk berbagai nilai dan norma dari luar yang dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap ideologi dan nilai-nilai lokal. Pancasila yang diharapkan dapat menyatukan beragam budaya dan agama di Indonesia sering kali diuji oleh nilai-nilai asing yang lebih individualistis dan materialistis. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku, budaya, dan agama. Dalam konteks ini, tantangan untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan menjadi semakin kompleks. Relevansi Pancasila harus terlihat dalam kemampuannya untuk merangkul semua elemen masyarakat tanpa mengorbankan identitas masing-masing kelompok.

Yang kedua ada dinamika politik meningkatnya polarisasi politik dan intoleransi di kalangan masyarakat sering kali mengancam prinsip-prinsip Pancasila, seperti persatuan dan keadilan sosial. Ketika masyarakat terpecah dalam pandangan politik atau ideologis, penerapan Pancasila sebagai landasan pemersatu menjadi semakin sulit. banyaknya kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dapat menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap institusi negara, yang pada gilirannya menguji relevansi Pancasila sebagai landasan moral dan etika dalam pemerintahan.

Krisis ekonomi dan kesenjangan sosial juga menjadi salahsatu faktor munculnya relevansi dan tantangan pancasila sebagai dasar negara kesenjangan ekonomi yang semakin meningkat dan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya membuat nilai-nilai keadilan sosial dalam Pancasila menjadi tantangan untuk diterapkan. Masyarakat yang merasakan ketidakadilan mungkin akan menganggap Pancasila tidak lagi relevan bagi mereka. Perubahan kondisi ekonomi global, seperti krisis ekonomi, juga mempengaruhi stabilitas ekonomi domestik, sehingga mendorong masyarakat untuk mempertanyakan bagaimana Pancasila dapat berfungsi dalam menjamin kesejahteraan rakyat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa relevansi dan tantangan Pancasila muncul sebagai respons terhadap kondisi yang dinamis dan kompleks di Indonesia. Untuk menjaga relevansinya, Pancasila perlu diinterpretasikan dan diterapkan secara kontekstual, serta dilengkapi dengan upaya pendidikan yang efektif untuk memastikan bahwa masyarakat memahami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan menjadi sangat penting untuk memupuk pemahaman dan penerapan Pancasila yang relevan di era modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun