Mohon tunggu...
Nafisa Ahza7
Nafisa Ahza7 Mohon Tunggu... Penulis - SMA NEGERI 1 METRO

Kepribadian Introvert yang memiliki hobi menulis karya-karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Anti Korupsi? Apa Pentingnya?

12 November 2022   12:13 Diperbarui: 12 November 2022   12:13 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Itu Pendidikan Anti Korupsi

Pendidikan Anti Korupsi adalah pembelajaran yang baru-baru ini diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2021.

Kemendikbud menerapkan pembelajaran tersebut dalam sekolah untuk mencegah terjadinya sifat korupsi sejak dini.

Saya seorang pelajar dulu selalu berpikir, "kenapa harus ada pelajaran PAK dalam sekolah? Memangnya apa fungsinya?"

"Bukankah jika untuk pembentukan karakter sudah ada Pendidikan Agama? Dan jika untuk menumbuhkan jiwa patriot dan nasionalisme sudah ada PPKN?"

Lalu apa fungsi dari PAK?

Setelah ditelaah dan ditinjau lagi, banyak pejabat, petinggi, dan tokoh masyarakat yang melakukan korupsi di Indonesia. Hukum dan Undang-undang yang ada seolah tidak membuat orang-orang jera untuk melakukan tindakan korupsi. Bahkan Oknum-oknum yang melanggar semakin merajalela.

Lalu adakah yang salah dengan hukum? Atau salah dari individualnya?

Menurut para ahli, sesuatu sifat baik atau negatif dapat berasal dari bawaan atau faktor lingkungan. Untuk itu, pembekalan sejak dini sangatlah perlu untuk mencegah hal-hal seperti korupsi.

Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi

 Setelah ditelaah satu persatu Pendidikan Anti Korupsi sangat penting sebab pencegahan sangat perlu dilakukan sebelum calon-calon penerus bangsa terjangkit virus koruptor yang sudah merajalela di Indonesia.

Faktanya, Indonesia menjadi negara urutan ke-3 kasus korupsi terbanyak di Asia. Jika sedari awal ditumbuhkan jiwa-jiwa anti-korupsi, penerus bangsa nantinya akan terdoktrin dalam pikirannya, bahwa korupsi adalah sesuatu hal yang merugikan.

Oleh karena itu, Pendidikan anti korupsi sangat penting dan memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai berikut.

1. Mengenalkan Bentuk dan Macam-Macam Korupsi Sejak Dini

Ternyata, bentuk-bentuk korupsi bukan hanya penyelewengan uang milik pemerintah atau negara. Tetapi bentuk-bentuk korupsi memiliki banyak sekali macam dan jenisnya. 

Pertama, suap-menyuap. Suap-menyuap adalah sebuah tindakan penyelewengan dengan memberikan sebuah imbala agar seseorang melakukan apa yang kita inginkan meskipun hal tersebut diluar tanggung jawabnya.

Kedua, penggelapan dalam jabatan. Penggelapan dalam jabatan dapat didefinisikan jika seseorang menggelapkan sebuah barang berharga atau surat-surat pribadi dalam jabatannya dan merugikan orang lain

Ketiga, nepotisme. Nepotisme adalah memasukkan seseorang yang memiliki hubungan baik dengan yang bersangkutan tanpa mengikuti seleksi yang tepat.

Keempat, gratifikasi. Gratifikasi adalah pemberian uang atau barang secara cuma-cuma kepada seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu.

Hal tersebut perlu dikenalkan kepada anak secara dini, agar nantinya mereka tidak salah menafsirkan sebuah tindakan korupsi yang hanya penggelapan uang pemerintah ke dalam rekening pribadi 

2. Penanggulangan Sebelum Terjadinya Korupsi

Kasus korupsi seakan menjadi permasalahan paten yang sulit untuk dibasmi di Indonesia. Berdasarkan data dari KPK, ada 1261 korupsi dari sepanjang tahun 2004 hingga tahun 2022.

Nah, bukankah jika kita ingin membasmi suatu penyakit, hal yang perlu kita lakukan adalah mengobatinya sejak kecil. Bukan malah menunggu penyakit tersebut mengganas baru di obati.

Sama halnya dengan korupsi. Sebenarnya yang perlu kita tingkatkan bukanlah perketatan keamanan pada pejabat pemerintah ataupun staf tinggi negara. Memang hal tersebut perlu, tetapi akan lebih baik jika hal itu dicegah sebelum terjadi.

Nah, dengan cara apa mencegah sebuah korupsi? Mungkin semua orang sudah tahu, yaitu dengan pendidikan. Pendidikan Anti Korupsi tepatnya.

3. Dampak Negatif dari Korupsi

 Korupsi memiliki dampak-dampak negatif yang terjadi baik secara langsung, ataupun di masa depan. Baik itu berupa pidana, kurungan atau denda.

Seperti aturan baru yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dalam peraturan MA Nomor 1 Tahun 2020, seseorang yang melakukan koruptor paling berat akan dipenjara 20 Tahun atau seumur hidup dan denda paling banyak satu milyar. Sedangkan pelaku koruptor paling ringan mendapat hukuman penjara paling lama empat tahun dan denda paling banyak 200 juta.

Kedua, pelaku korupsi akan kehilangan jabatan yang sebelumnya diemban atau dimilikinya karena pamornya dalam masyarakat akan hilang. Masyarakat tidak akan lagi percaya kepada pelaku koruptor meskipun apa yang diucapkan nantinya adalah kebenaran.

Selain hukuman pidana dan kehilangan jabatan serta pamor dalam masyarakat, pelaku koruptor juga akan mendapat dampak negatif yaitu sanksi sosial dari masyarakat. Mereka akan dikucilkan dan dicemooh baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bahkan tidak hanya pelaku koruptor yang mendapatkan sanksi sosial, anak istri atau keluarga terdekat juga mendapatkannya.

4. Nilai-nilai yang harus diterapkan

Dalam pembelajaran anti korupsi, bukan hanya belajar tentang korupsi, korupsi dan korupsi. Melainkan dalam diri seseorang yang memiliki jiwa anti-korupsi seharusnya memiliki sifat antara lain, jujur, peduli, mandiri, disiplin,  bertanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.

Semua sifat di atas perlu di terapkan bukan hanya diperkenalkan kepada siswa melalui pendidikan antikorupsi. Karena hanya sebuah teori itu mudah, namun untuk praktik ke dalam kehidupan sehari-hari sangatlah sulit.

Untuk itu, pembelajaran PAK bukan hanya tentang teori, melainkan praktik-praktik yang nantinya akan di hadapi calon-calon penerus bangsa.

Seperti kata guru saya, Pendidikan Anti Korupsi tidak dapat dilihat hanya dengan perolehan nilai. Memang benar, nilai itu penting dalam rapot atau ijazah. Namun, finish akhir dari Pendidikan Anti Korupsi adalah ketika seseorang telah menjadi para petinggi negeri dan mereka bisa mengemban tugas dengan baik dan tidak memakai baju tahanan.

Untuk itu, Pendidikan Antikorupsi sangatlah penting, sebab dengan adanya pendidikan tersebut generasi-generasi bangsa sudah diajarkan untuk menghadapi situasi-situasi mendatang yang berkaitan tentang korupsi.

Jika kebiasaan-kebiasaan baik terus diatur dan ditetapkan, maka ketika para penerus bangsa dihadapkan untuk memilih dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan tindak korupsi, maka otaknya akan kembali ke masa lampau, di mana dulu ia diajarkan tentang berbagai hal tentang korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun