Sudah beberapa hari sejak semalam hujan, tanah yang basah menghiasi pagi. Adi seorang pekerja biasa , menghabiskan rutinan pagi dengan persiapan berangkat kerja. Kebetulan, hari ini ia akan menemui beberapa rekan kerja dan supervisornya demi kelangsungan kerja di kantor. Meski suasana masih sedikit mendung , tapi langkah kakinya terus berjalan. Sesampai di kantor , suasana terang sudah menemani hari. Kalau pagi biasanya banyak sekali lalu lalang manusia, sekarang tidak begitu banyak. Maklum, sejak pandemi hanya beberapa orang saja yang bertugas di kantor. Mereka datang bergantian. Meski suasana tidak seramai biasanya, Adi terpaku pada sesosok manusia yang ia telah lama kenal. Doni namanya, di hari ini ia datang bersamaan dengan kawan karibnya itu.
Mereka menuju ruang rapat sambil mengobrol tentang kegiatan mereka. Hingga di pintu masuk ruangan sudah beberapa orang yang hadir disana, termasuk supervisornya. Mereka membicarakan rencana dalam beberapa hari ke depan. Setelah selesai, Doni mengajaknya keluar sambil membicarakan menghabiskan waktu luang di akhir pekan. Tidak hanya Doni dan Adi disitu, ada beberapa karyawan yang satu kantor dan kantor lainnya.
Sambil mencicipi kudapan dan minuman. Doni memperlihatkan foto di media sosialnya. Ia memperlihatkan jalan-jalan paginya dengan sepeda lalu bersantai di sebuah tempat makan. Adi tertarik dengan ajakan Doni , terlebih mereka nanti juga sesekali mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Mereka berdua memang suka sekali mengunjungi tempat-tempat seperti itu. Terlebih ada rumah kuno di sekitaran agak jauh dari kantor yang dijadikan sebagai caf. Sebelum mereka mengakhiri pembicaraan, Adi melihat sesuatu yang perlu ia ketahui. Foto seseorang perempuan yang pernah berkumpul bareng dengan Doni dalam kegiatan bersepeda rutinnya, bahkan sampai ke kegiatan makan-makannya. Ia merasa tidak asing dengan foto tersebut yang pernah ada dalam beranda media sosialnya.
" Siapa ini Don?"
"Kenapa, tertarik?"
" Hmm...pernah tau di medsos sih?"
"Bentar, tak lihat dulu apa ada pertemanan bersama"
"Ya coba kamu lihat"
" Oh, ini... lihat beberapa teman yang sama"
"Ya, nggak salah berarti pemikiranku"
"Namanya Ami, dia adik kelas kita dulu"