Mohon tunggu...
Ihdi Bahrun Nafi
Ihdi Bahrun Nafi Mohon Tunggu... Administrasi - Foto Pribadi

Just Ordinary Man

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Fantasi] Dunia Empat Sahabat

17 September 2014   17:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:26 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“ coba pikir, mana mungkin ada patung bangsawan berkuda di museum seperti ini”

Setelah dipikir-pikir barulah Sofi sadar bahwasanya ia menemukan keanehan pada patung tersebut. Akan tetapi ia tidak punya cara bagaimana melepaskan rantai yang terkunci . apakah ada kunci lain yang bisa membukanya. Mereka berdua saling memikirkan apa yang harus dilakukannya. Kemudian Sofi mengeluarkan kunci kecil dari tasnya. Meskipun lubang kunci miliknya hampir sama namun sulit untuk membukanya. Setelah dipaksakan rantainya pun terbuka dan patung itu bergerak.

“ maafkan saya, harus menganggu anda, tapi kita akan bertemu di malam hari di lain waktu tidak seperti saat ini”

Kedua orang itu hanya menatap saja kemana arahnya ia keluar dan lenyap begitu saja. Mereka pun memutuskan untuk kembali dan menganggap usaha mereka tadi adalah sia-sia seolah-olah itu hanyalah kerjaan orang museum untuk menarik minat pengunjung.

Di tempat Toni..

Setiap hari kode-kode adalah hal yang lumrah baginya, namun burung-burung di pagi hari itu masih menyisakan sebuah misteri di kepalanya. Apa yang ia lihat hampir persis dengan game yang sering dimainkan. Elang itu berwarna-warni dan sarat dengan teknologi tinggi. Ia mencoba menggambar elang yang diingatnya tersebut dalam photoshop.

Kemudian ia mendapat sms dari sofi yang mengatakan ingin mengadakan reuni bersama . Hal itu sangat menyenangkan Toni. Akan tetapi dibalik kesenangannya muncul seekor burung gagak dan burung hantu menabrak-nabrakan dirinya pada jendela kamarnya. Ia pun segera datang dan melihatnya. Apa yang terjadi justru semakin mencekam. Kedua burung itu pun berubah menjadi semacam siluman malam yang haus darah. Kaca pun pecah dan ia tak bisa berbuat apa-apa. Taring dan kuku yang tajam membuat Toni semakin terpojok. Setelah itu datang seekor kucing dan elang yang berubah wujud menjadi pembasmi dua burung tersebut. Kegaduhan di malam hari semakin menjadi. Tidak ada yang bisa dilakukan Toni selain berdo`a. Akan tetapi kedua makhluk menyeramkan itu terluka dan pergi begitu saja. Kemudian laki-laki perkasa dan wanita cantik yang tadinya berubah menjadi elang dan kucing tersebut mengulurkan tangan kepada Toni.

“ jangan khawatir, kami tidak akan melukaimu” laki-laki itu tersenyum

“ justru kami akan menyelamatkanmu dari Aurora” wanita kucing itu menenangkannya

“ siapa aurora?”

“aurora adalah seorang nenek sihir yang menyihir beberapa makhluk malam untuk dijadikan budaknya untuk mengambil jiwa anak-anak seusiamu”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun