Mohon tunggu...
Siti Nafiatul Ummah
Siti Nafiatul Ummah Mohon Tunggu... Freelancer - Advertising Student

communication'16 UIN SUKA FISHUM

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sudah Siap Mengelola Mental di Era Revolusi Digital? Yuk Cari Tau

14 November 2019   11:42 Diperbarui: 14 November 2019   11:47 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Low bat anxiety

Merupakan gangguan mental dimana kamu merasa panik ketika daya gadget mu menunjukan angka yang kritis. Gangguan ini terjadi ketika kita memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap gadget. Kecanduan memainkan gadget juga dianggap faktor utama terjadinya low bat anxiety pada seseorang.

3. Fear of Missing Out

Merupakan gangguan mental dimana seseorang kecanduan membuka media sosial,browser ataupun aplikasi informasi di luar batas kewajaran. Hal tersebut dilakukan semata- mata untuk memperoleh informasi terbaru agar dianggap uptodate. Apabila keinginan tersebut tidak terpenihi,akan timbul rasa cemas berlebihan hingga mampu memicu depresi.

4. Nomofobia

Merupakan gangguan mental dimana seseorang merasa cemas berlebihan saat tidak membawa atau tidak ada jaringan untuk mengakses gadget. Biasanya ditandai dengan mengecek gadget secara berkala walau tidak ada notifikasi. Selain itu,penderita tidak bisa berada jauh dari jangkauan gadget. Istilah ini pertama kali muncul dalam suatu penelitian tahun 2010 di Britania Raya oleh YouGov yang meneliti tentang kegelisahan yang dialami di antara 2.163 pengguna telepon genggam. Studi tersebut menemukan bahwa 58% pria dan 47% wanita pengguna telepon genggam yang disurvei cenderung merasa tidak nyaman ketika mereka "kehilangan telepon genggam.

5. Anti Sosial

Jika dikaitkan dengan teknologi dan media sosial, Anti Sosial merupakan gangguan kepribadian yang cenderung menghindari berhubungan sosial dengan orang lain dikarenakan kecanduan menggunakan gadget. Gejalanya tampak ketika seseorang lebih senang mengakses gadget ketimbang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Apabila dibiarkan berlarut-larut akan mengalami gangguan saat berinteraksi dengan dunia nyata.

Sebagai masyarakat yang hidup di era ini, kita dikenal dengan masyarakat yang menyatu dengan perangkat digital. Sadari bahwa diri kita merupakan subjek atas teknologi.  Kita sebagai subjek diharapkan mampu bijak dalam menggunakannya.

Banyak gerakan yang telah meyerukan literasi digital namun, yang terpenting adalah kesadaran diri sendiri untuk bijak mengakses produk digital sehingga kita mampu mengelola mental dengan baik. Cara bijak yang pertama adalah dekatkan diri kita dengan Tuhan Yang Esa. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan mampu meningkatkan energi positif dalam diri kita sehingga kesehatan mental kita lebih stabil.

Yang kedua,dekatkan diri kita dengan orang-orang yang kita sayangi. Rutinitas membuat kita fokus terhadap sebuah urusan. Alangkah baiknya apabila utusan kita telah selesai gunakan waktu luang tersebut untuk berkumpul bersama keluarga,saudara,sahabat,dan teman. Cara tersebut mampu meningkatkn kualitas hidup sehingga memupuk kesehatan mental kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun