Mohon tunggu...
Nur Ahmad Fauzi
Nur Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar dari Kemarin, Hidup untuk saat ini, dan Berdoa untuk esok.

Belajar itu tidak ada habisnya, ketika kau berhenti untuk belajar berarti berhenti untuk hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Restorasi Meiji Jadi Awal Perubahan Jepang?

11 Desember 2022   05:10 Diperbarui: 11 Desember 2022   06:40 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kondisi yang sedang berkembang pesat membuat berbagai daerah di Jepang juga ikut berkembang dengan pesat dan membuat tumbuhnya kota-kota besar di Jepang dan manjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Dikarenakan pasar internal Jepang yang masih belum bisa mengikuti perkembangan yang terjadi maka, dengan terpaksa Jepang harus menjalin hubungan dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan negaranya dan meningkatkan perekonomiannya. Banyak penduduk Jepang yang pergi keluar negeri untuk memasarkan produknya seperti ke Macao, Siam, Philipine, dan negara lainnya.

Ketika berbagai sektor mulai tumbuh dan berkembang dengan pesat di Jepang, tanpa disadari pada awal penyebaran ajaran agama kristen yang dilakukan oleh Franciscus mengalami penolakan yang besar. Hal tersebut dikarenakan ternyata penduduk Jepang memiliki kepercayaan atau keyakinan terhadap ajaran Shinto. Pada ajaran shinto diajarkan bahwa Raja merupakan anak dari dewa Amaterasu Omikami dan wajib dipatuhi. Sedangkan, menurut ajaran agama kristen hal tersebut tidak ada bahkan bertolak belakang. Oleh karena itulah banyak masyarakan Jepang yang menolak ajaran agama kristen bahkan mengecam dan melakukan perlawanan kepada pemerintahan Jepang. Hingga akhirnya pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan baru yaitu melarang ajaran 

agama kristen di Jepang. Bersamaan dengan munculnya peraturan tersebut akhirnya terjadilah pemberontakan yang disebut sebagai "Shimabara No Ran", peristiwa inilah yang menjadi sejarah pemberontakan terbesar yang pernah terjadi di Jepang.

Peristiwa pemberontakan itulah yang menyebabkan Jepang menutup diri dari dunia luar, atau bisa dikatakan melakukan isolasi diri dari dunia luar. Banyak masyarakat Jepang yang pada saat itu sedang ada diluar negeri dilarang untuk kembali ke Jepang. Hal tersebut dilakukan karena pemerintahan shogun Tokugawa khawatir jika penduduknya yang kembali dari luar negeri membawa ajaran agama kristen dan membuat terjadinya pemberontakan terjadi lagi. Bersamaan dengan isolasi yang dilakukan oleh pemerintah Jepang, dan doktrin ajaran dari shinto kembali dilakukan dan disebarkan kepada penduduknya. Masyarakat yang telah memeluk ajaran agama kristen diminta untuk kembali menganut kepercayaan shinto, dan masyarakat yang menolak akan diancam hingga dibunuh.

Kemudian isolasi yang dilakukan oleh Jepang selama lebih dari 200 tahun, kemudian pada tahun 1854 Amerika mengirimkan utusan dari negaranya yang bernama Commodore Matthew C. Perry datang ke Jepang, dan memaksa pemerintah Jepang pada masa itu untuk membuka pelabuhannya bagi kapal-kapal Amerika yang datang dan ingin berlabuh di Jepang. Ternyata tidak hanya Amerika yang melalukan hal itu, namun negara-negara lainnya seperti Prancis, Inggris, dan Rusia juga melakukan hal serupa. Dengan ancaman yang diberikan oleh Amerika Serikat, maka dengan terpaksa Jepang membuka pelabuhannya bagi Amerika dan negara manapun yang ingin berlabuh ke Jepang. Dari ancaman yang diberikan inilah menjadi awal berakhirnya kepemimpinan Shogun Tokugawa pada sekitar tahun 1854. Kondisi pasca isolasi yang dilakukan, dapat terlihat betapa buruknya kondisi Jepang pada waktu itu dan, begitu menyedihkan. Pada awal masuknya negara luar ke Jepang terjadi pemberontakan yang menolak kehadiran orang asing ke Jepang, dan terjadi perselisihan. Tapi dengan terpaksa pemerintahan Jepang harus melakukan perubahan pemerintahan yang tadinya dari Bakufu untuk dikembalikan lagi kepada kaisar pada tanggal 8 November 1867. Restorasi yang dilakukan tidak serta merta hanya pengembalian kekuasaan kepada kaisar, tapi juga perubahan secara menyeluruh dari berbagai bidang yang ada di Jepang. Perubahan inilah yang disebut sebagai Restorasi Meiji, dan peristiwa inilah yang menjadi titik awal perkembangan Jepang menuju negara maju.

Dari dampak yang telah dijelaskan diatas dapat diketahui bahwasannya sebuah negara itu bisa tumbuh dengan baik dan menjadi pesat perkembangannya karena adanya sebuah peristiwa besar yang memaksa negara tersebut harus berubah secara cepat. Sehingga perubahan yang secara menyeluruh itu dilakukan demi kepentingan bangsanya sendiri, jika tidak melakukan perubahan mereka akan menjadi seperti itu bahkan banyak ancaman yang mendatangi negara tersebut. Oleh karena itu betapa pentingnya melakukan sebuah perubahan kearah yang lebih baik, yang terpenting perubahan itu ditujukan untuk diri kita sendiri dan untuk orang lain. Ketika perubahan itu terpaksa terjadi dan memaksa harus berubah secara menyeluruh, mau tidak mau harus dilakukan agar bisa menjadi lebih baik dan bisa berasaing dengan yang lain.

Restorasi Meiji memberikan perubahan secara menyeluruh bagi Jepang, perubahan inilah yang menjadi cikal bakal Jepang bisa menjadi negara maju seperti saat ini. Ketika perubahan tersebut dilakukan secara menyeluruh mulai dari dalam pemerintahan hingga unsur masyarakan menjadi bekal awal Jepang bisa menjadi seperti sekarang. Jadi perubahan itu perlu dilakukan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi. Perubahan yang dilakukan pada masa itu membuat Jepang saat ini menjadi disegani bahkan menjadi contoh bagi negara lainnya. Dari peristiwa Restorasi Meiji dapat diambil kesimpulan bahwasannya Pendidikan adalah hal terpenting yang bisa menjadi modal awal untuk mengubah sebuah negara dan Kebudayaan adalah identitas sebuah negara yang sebisa mungkin dijaga dan dilestarikan, tidak boleh ditinggalkan. Meskipun Jepang sudah berubah menjadi negara maju dan sangat terpandang, namun Jepang tidak lupa untuk melestarikan budayanya agar senantiasa dikenal dan diingat sebagai identitas bangsa Jepang.

Referensi:

JurnalKajianJepangVol.4No.1April2020. (n.d.).

JURNAL YUNIKA NURDINA SARI. (n.d.).

Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun