Mohon tunggu...
Nafa FitroturRohmah
Nafa FitroturRohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka gambar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Indahnya Torelansi Beragama

23 April 2024   14:52 Diperbarui: 23 April 2024   14:55 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Salah satu contoh dari indahnya toleransi beragama dapat kita ambil dari trend yang akhir-akhir ini sedang rame dimedia sosial yang kita kenal dengan istilah "war takjil". Maraknya war takjil di media sosial mencerminkan bagaimana platform digital telah menjadi wadah yang kuat untuk mempromosikan toleransi dan kebersamaan. Melalui berbagai unggahan video, foto, dan cerita yang dibagikan. Dari trend war takjil ini banyak pesan tentang keragaman, persatuan, dan toleransi antar agama menyebar dengan cepat dan luas. 

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hujurat [49:13], "Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal".

Istilah war takjil juga menunjukkan bagaiman kebaikan dan kebersamaan tidak mengenal batas agama atau kepercayaan. Dalam konteks ini, berbagi takjil terlepas dari agama atau kepercayaan mereka, melainkan ini adalah tindakan yang didasarkan pada kebaikan setiap individu. Melalui war takjil kita tidak hanya memperkuat hubungan sosial, tetapi juga mewujudkan nilai-nilai kebajikan yang diajarkan dalam ajaran agama masing-masing.

Komunikasi media sosial memberikan ruang bagi individu untuk menyampaikan pesan toleransi dan kebersamaan secara luas dan instan. Pesan-pesan positif tentang kebersamaan, saling menghormati, dan berbagi kebaikan dapat dengan mudah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat. Ini tidak hanya mengundang partisipasi aktif dari umat Islam, tetapi juga membangun kesadaran dan empati diantara mereka yang mungkin tidak familiar dengan tradisi Ramadhan.

Selain itu war takjil juga menciptakan kesempatan untuk membuka dialog yang lebih luas tentang pentingnya toleransi dan keragaman dalam bermasyarakat. Dengan demikian war takjil tidak hanya sekedar tradisi kuliner di bulan Ramadhan yang menyenangkan, tetapi juga sebuah peristiwa sosial yang mempromosikan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan.

Dalam periode yang penuh dengan tantangan dan konflik, war takjil adalah contoh nyata yang dapat menjadikan kekuatan positif dalam membangun jembatan antar umat beragama. Dengan saling menghormati dan menjaga toleransi. Contoh ini dapat menjadi tradisi positif yang mempererat kebersamaan dan toleransi antar umat beragama.

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa setiap agama mengajarkan kita untuk saling kasih sayang antar umat beragama, maka dari itu sudah jelas dalam kehidupan beragama kita harus memperlakukan semua agama dengan baik, sungguh indahnya toleransi antar umat beragama ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun