Mohon tunggu...
Naeni Basri
Naeni Basri Mohon Tunggu... -

Assalamu Alaikum Wr Wb Selamat pagi, Ketika anda membuka dan membaca tulisanku, mungkin ditempat anda bisa pagi, siang sore, atau malam. Saya mengucapkan "selamat pagi" karena biasanya kegiatan dimulai pada pagi hari, juga saat terbitnya matahari, saya menulis puisi/cerita/artikel sederhana untuk berbagi pada teman-teman sekalian, dan mencoba kemampuan saya yang baru belajar ini. Saya senang bila ada saran dan kritik dari anda sekalian. Terima kasih Wassalam Note::just ordinary, humble and friendly

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NO.51 (Fabel) Tikus dan Harimau

7 November 2015   01:40 Diperbarui: 7 November 2015   09:44 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto hasill design dipizap.com oleh naenibasri"][/caption]

Pada suatu hari  kawanan anak  tikus   sedang bermain ke hutan  dan  mencari makanan untuk diri sendiri  karena mereka  tidak ingin menyusahkan ibunya  yang selalu mencari makanan untuk mereka

Tikus tikus itu berkeliling di dalam hutan,  dengan asyiknya mereka bernain sehingga mereka  tidak menyadari  jika mereka sudah berada di dalam gua harimau.

Saat itu harimau sedang tidur, ia lalu terbangun mendengar suara  tikus yang mengganggu tidurnya. 


“Hmm ada makanan lezat, aku sedang lapar.” Kata harimau.


Anak- anak tikus itu ketakutan, menjerit  dengan kerasnya hingga suara mereka  terdengar sampai ke luar.


Suara anak anak tikus  terdengar oleh  burung merpati, ia pun bergegas  memberi tahu pada induk tikus.


Setelah Induk tikus mendengar  berita tentang anak-anaknya dalam bahaya, lalu  ia  pergi menuju gua harimau.


Sang burung merpati lebih dulu sampai ke gua harimau, si merpati bersembunyi di balik gua, ia mengalihkan perhatian si Raja hutan agar menunda niatnya untuk memakan anak-anak tikus


Si Raja hutan ini mencari suara burung merpati yang sangat berisik itu.
"Hmm dari mana suara merpati itu, aku  akan memakannya” Geram harimau.


Tak lama kemudian si induk tikus  tiba di gua harimau. 

"Raja hutan, apa yang kau lakukan pada anak – anakku, lepaskan mereka”. Seru induk tikus.


“Setelah anak-anakmu aku makan, barulah  giliran kau  yang aku santap, bersiaplah! hardik  si harimau.


Si induk tkus memohon kembali, “Raja Hutan, daging anak-anakku tidak enak, semuanya tulang, kau boleh memakanku, lepaskanlah  mereka.


“Baiklah, aku akan melepaskan anak-anakmu”. Sahut harimau. 


Maka si harimau  melepaskan anak-anak tikus itu.
Ketika  harinau  ingin memakan induk tikus itu,   si tikus kembali  memohon pada si Raja hutan .

“Tunggu, jangan makan aku sekarang,, aku mau menemani anak-anakku dulu ke rumah, nanti aku akan kembali, aku janji.”

Walaupun harimau sempat mengerutkan alis , tapi ia akhirnya menerima   permohonan si Induk tikus.


“Baiklah aku akan pegang janjimu dan melepaskanmu.” Kata harimau. Harimau lalu melepaskan sang tikus tersebut.

Sang tikus berlalu dari gua harimau, ia bergegas lari ketakutan karena takut si Raja hutan berubah pikiran.


Pada suatu hari  seorang pemburu harimau, memasang perangkap di atas pohon berupa sebuah jaring besar yang terbuat dari tali kapal.


Ketika itu harimau keluar dari gua hendak  mencari makan. Tiba tiba ia menginjak tali tersebut lalu  ia terperangkap dalam jaring besar .

Tikus dan anak-anaknya sedang  lewat di tempat itu, mereka melihat si harimau  dalam perangkap.

Harimau saat itu melihat tikus dan anak-anaknya  lewat,, ia lalu memohon pada tikus agar mau menolong melepaskannya dari  jaring tersebut.


Hai, tikus  tolong lepaskan aku dari jaring terkutuk ini, aku berjanji tidak akan memakanmu. 


Baiklah kalau begitu, kami akan menolongmu. Sahut tikus. 


Tikus dan anak anaknya tidak merasa ragu, mereka  dengan cepat  menggigit tali hingga harimau dapat terlepas dari jaring tersebut.


Akhirnya harimaupun dapat keluar dari perangkap  dan ia menepati janjinya, ia tidak jadi memakan induk tikus itu.


Harimau dan tikus itu  akhirnya bersahabat, mereka saling menolong jika diantara mereka mendapat kesulitan.

Tamat.

 

Pesan moral:
Nah adik adik pesan kakak, janganlah suka bermusuhan atau berbuat jahat sesama teman,  apalagi kita seorang manusia yang punya derajat tinggi di mata Tuhan, sebaiknya kita saling sayang menyayangi dan tolong menolong.

 

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community http://www.facebook.com/groups/175201439229892

Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun