Padahal ibu Hanifah sering sekali membantu pada Retno, namun ia tidak pernah berterima kasih dan melayani ibunya dengan ikhlas.
Ketika sang ibu merajuk dan mogok makan , si Retno tidak perduli pada ibunya. Untung ada seorang kerabat dari sang ibu datang dan membujuk lalu memberinya makan.
Sebenarnya kehidupan Retno ini selalu mendapat cobaan dari Allah SWT, ia selalu hidup dalam kesusahan dan selalu ditimpa musibah.
Apakah cobaan yang menimpa Retno ada hubungannya dengan sikap ia terhadap ibunya, bisa dikategorikan sebagai anak durhaka?
2. Anak yang berbakti pada ibunya.
Pada suatu hari Ajeng bergegas ingin berangkat bekerja, ibunya ingin makan bubur, dan meminta pada Ajeng agar memasakkan bubur atau membelikan bubur, Karena waktu masih terlalu pagi sipenjual bubur ayam belum ada.
Maka berkata lah sang ibu. “Nak, Sebelum berangkat kerja tolong masakkan atau belikan ibu bubur, tengorokan ibu lagi tidak enak nih”
Ajeng tidak menolak permintaan ibunya. Ia lalu memasakkan bubur utnuk ibunya, pikirnya “paling hanya 30 menit , mudah-mudahan saya tidak terlambat karena pagi ini ada “briefing”.
Setelah Ajeng menyiapkan bubur untuk ibunya, ia pun pamitan pada ibunya, dan ibunya berkata pada Ajeng “ kamu mungkin sudah terlambat , nak, semoga kamu tidak kena marah atasanmu”
“Amien, bu” sahut Ajeng.
Apa yang terjadi, jalanan sangat macet, Ajeng terlambat, ia langsung menghadap ke atasan dengan mengutarakan alasannya, dan Alhamdullilah sang atasan tidak marah bahkan diberi acungan jempol.