Mohon tunggu...
Naeni Basri
Naeni Basri Mohon Tunggu... -

Assalamu Alaikum Wr Wb Selamat pagi, Ketika anda membuka dan membaca tulisanku, mungkin ditempat anda bisa pagi, siang sore, atau malam. Saya mengucapkan "selamat pagi" karena biasanya kegiatan dimulai pada pagi hari, juga saat terbitnya matahari, saya menulis puisi/cerita/artikel sederhana untuk berbagi pada teman-teman sekalian, dan mencoba kemampuan saya yang baru belajar ini. Saya senang bila ada saran dan kritik dari anda sekalian. Terima kasih Wassalam Note::just ordinary, humble and friendly

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sikap anak terhadap ibu

18 Juli 2013   03:25 Diperbarui: 28 Desember 2017   13:15 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Padahal ibu Hanifah sering sekali membantu pada Retno, namun ia tidak pernah berterima kasih dan melayani ibunya dengan ikhlas.

Ketika sang ibu merajuk dan mogok makan , si Retno tidak perduli pada ibunya. Untung ada seorang kerabat dari sang ibu datang dan membujuk lalu memberinya makan.

Sebenarnya kehidupan Retno ini selalu mendapat cobaan dari Allah SWT, ia selalu hidup dalam kesusahan dan selalu ditimpa musibah.

Apakah cobaan yang menimpa Retno ada hubungannya dengan sikap ia terhadap ibunya, bisa dikategorikan sebagai anak durhaka?

2.  Anak yang berbakti pada ibunya.

Pada suatu hari Ajeng bergegas ingin berangkat bekerja, ibunya  ingin makan bubur, dan meminta pada Ajeng  agar  memasakkan bubur atau membelikan bubur, Karena waktu masih terlalu pagi sipenjual bubur ayam belum ada.

Maka berkata lah sang ibu. “Nak, Sebelum berangkat kerja tolong masakkan atau belikan ibu bubur, tengorokan ibu lagi tidak enak nih”

Ajeng  tidak menolak permintaan ibunya. Ia lalu memasakkan bubur utnuk ibunya, pikirnya “paling hanya 30 menit , mudah-mudahan saya tidak terlambat karena pagi ini ada “briefing”.

Setelah Ajeng menyiapkan bubur untuk ibunya, ia pun pamitan pada ibunya, dan ibunya berkata pada Ajeng “ kamu mungkin sudah terlambat , nak, semoga kamu tidak kena marah atasanmu”

“Amien, bu” sahut Ajeng.

Apa yang terjadi, jalanan sangat macet, Ajeng terlambat, ia langsung menghadap ke atasan dengan mengutarakan alasannya, dan Alhamdullilah sang atasan tidak marah bahkan diberi acungan jempol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun