Mohon tunggu...
Naeli Fitria
Naeli Fitria Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Memiliki sejumlah prestasi dibidang kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semua Tertulis di Kertas Itu, Menjadi Anak RISKA Adalah Bagian dari Mimpiku :)

1 Mei 2012   04:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:53 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pupus lagi mimpi dan harapanku untuk gabung di RISKA. Mungkin karena motivasiku dari awal sudah salah ya… Apa mau dikata.

Selang 2 tahun ketika aku sedang menunggu pengumuman SNMPTN, Alhamdulillah akhirnya aku bertemu dengan pamanku. Mungkin pepatah “Dunia ini sempit” itu memang benar adanya, anak pertama paman juga anak RISKA!. Hmmh … rasa semangatku untuk segera bergabung semakin menggebu-gebu.

“Ayo, Ma, Pak. Sekarang aku sudah mau kuliah. Pasti boleh ikut RISKA!” aku bersemangat lagi ditambah saudaraku ini juga anak RISKA.

*          *          *

Pendaftaran anggota baru RISKA pun dibuka. Saat itu adalah SDTNI angkatan 43. Tanpa pikir panjang, aku memutuskan untuk mendaftarkan diri ke MASK. Kebetulan pada saat itu aku juga diundang untuk menghadiri acara Inspiring Woman yang merupakan persembahan dari Keputrian RISKA.

“Seandainya aku tidak daftar, ah, masa cuma datang ke acaranya saja. Kapan ni aku bisa beneran jadi anak RISKA? Payah …” aku kesal sendiri.

Sepulang dari RISKA yang pada saat itu aku telah lulus SNMPTN dan sudah mulai kuliah, aku yakin 99% orangtuaku pasti mengizinkan. Tetapi akhirnya nehi ! oh tidak bisa !. Tetap saja dilarang karena alasan aku baru semester satu dan tidak boleh berkegiatan dulu selain belajar dan mencapai IP yang diharapkan. Huffh ! kecewa benerrrrrrrr !!

Menjelang akhir semester akhirnya aku mampu menghasilkan IP yang orangtuaku harapkan.

“Tuh, IP ku. Boleh ya ikut RISKA? Lagian Insya ALLAH bisa seimbang kok, Ma, Pak, sama kuliah.” Ini saat yang tepat untuk melobi ortuku dengan modal IP semester 1 plus senyum selebar-lebarnya di hadapan mereka.

“Daripada tiap minggu aku ngabisin duit buat belanja ke mall mending buat ngaji” serangan kedua aku lakukan.

“Baiklah, tapi ingat jangan sampai kuliah terganggu dengan kegiatan ekstra,” Sambut mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun