Tingkat kualifikasi intelektual dan ekonomi penduduk yang baik hanya dimiliki oleh negara-negara yang peradaban demokrasi dan kesejahteraan ekonomi penduduknya terpenuhi, sekalipun menjadi kaya raya tidak mudah, sekurangnya sandang, pangan, papan penduduknya tercukupi.
Sementara negara yang tingkat kemiskinan penduduknya masih tinggi, gizi buruk, fasilitas pendidikannya mahal dan sulit dijangkau, jaminan kesehatannya amburadul, demokrasinya semu, hukumnya dikuasai mafia, ekonominya dikuasai kartel, tentunya layak dikatagorikan sebagai negara terbelakang.
Jika ditambah lagi dengan konflik sara, pembungkaman paksa lewat intimidasi "Makar", kriminalisasi pikiran dengan UU ITE, penyanderaan Demokrasi lewat kecurangan pemilu, pamandulan nilai-nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab, meracuni persatuan dan mengubur keadilan sosial, maka peringkatnya akan turun lagi sebagai negara bar-bar.Â
Semoga Indonesia tidak menuju pada arah itu, maju menuju keterbelakangan, atau kemunduran dimasa depan.
#salam_sehat
Pegiat Akal Sehat
- Nadya Valose -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H