Mohon tunggu...
Nadya Rozanah
Nadya Rozanah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Resensi Buku | "Asal-Usul Terbentuknya Bukit Perak di Provinsi Jambi" (2016)

5 Januari 2019   16:38 Diperbarui: 5 Januari 2019   16:48 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis mendapatkan cerita tersebut ketika memberikan program pelatihan Penulisan Sejarah Kampung untuk anak-anak SLTA sederajat. Sehingga, yang ditulis di dalam buku bukan sekedar opini penulis saja, melainkan data nyata dan faktual dari para peserta didiknya. Selain itu, buku Legenda Bukit Perak ini menceritakan cerita terbentuknya Bukit Perak secara terperinci dan tidak bertele-tele. 

Dalam pengungkapan isinya, buku ini juga disertai ilustrasi-ilustrasi gambar sehingga dapat membuat isi dari bukunya terkesan menarik dan indah untuk dibaca. Bahasa dan kalimat yang digunakan pun mudah dipahami dan tidak berbelit-belit. Selain itu, cover atau sampul bukunya disertai gambar yang bagus dan berwarna yang dapat menarik minat dan perhatian anak-anak. 

Buku ini juga dapat memberikan banyak manfaat untuk para pembacanya, yaitu menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Sedangkan, untuk para anak khususnya anak SD kelas 4 ke atas buku ini dapat berguna untuk meningkatkan apresiasi anak terhadap nilai sastra dan seni, memberikan hiburan, menumbuhkan minat baca, membangun rasa empati anak pada para tokoh dalam cerita, mengasah kecerdasan emosional, spiritual, dan kepekaan sosial, serta membantu anak dalam mencintai buku, sekaligus menjadikannya teman bermain.

Akan tetapi, selain punya banyak kelebihan dan keunggulan, buku yang ditulis oleh Ricky Aptifive Manik ini juga tidak luput dari kelemahan dan kesalahan. Dalam penulisannya, buku ini masih belum sesuai dengan pedoman ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

Penulis kurang teliti dalam menulis, sehingga dalam pengunaan kata-kata dalam buku ini masih belum sempurna yakni masih terdapat kesalahan, misalnya dalam penulisan tersimpandalam tidak menggunakan spasi antar kata, melainkan katanya digabung serta dalam penulisan (1998--2004) terdapat tanda (-) dua, yang seharusnya hanya satu.

 Gambar atau ilustrasi yang ditampilkan pun kurang banyak dan kurang detail (jelas), sehingga kurang mengesankan. Selain itu, terdapat juga halaman yang kosong yaitu pada halaman vi dan halaman terakhir dalam buku tidak ada isinya.

Cerita rakyat tentang asal mula terbentuknya bukit perak ini lebih tepat dibaca untuk anak-anak SD kelas 4, 5, dan 6. Buku ini juga cocok dibaca oleh para pengamat sastra dan sejarah karena isinya yang menceritakan tentang revitalisasi cerita rakyat di salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. Selain itu, buku ini juga cocok dibaca oleh orang dewasa karena isinya tidak hanya mencakup dunia anak, melainkan juga mengenai cerita-cerita rakyat, sehingga dapat menambah wawasan bagi para pembacanya. 

Buku Legenda Bukit Perak ini juga dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi siswa dan masyarakat untuk menumbuhkan budaya literasi melalui program Gerakan Literasi Nasional, tetapi juga bermanfaat sebagai bahan pengayaan pengetahuan pembaca tentang kehidupan masa lalu yang dapat dimanfaatkan dalam menyikapi perkembangan kehidupan masa kini dan masa depan.

Buku Legenda Bukit Perak sangat menarik untuk dibaca. Di dalam bukunya mengajarkan nilai-nilai moral yang dapat dijadikan pelajaran bagi para pembacanya. Yakni  buku ini mengajarkan kepada pembacanya tentang seorang pemimpin yang harus bertanggung jawab dan setia terhadap rakyatnya serta rela berkorban demi kebahagiaan dan kemakmuran desanya, buku ini juga mengajarkan tentang pentingnya nilai kejujuran dalam suatu kehidupan. Ricky A. Manik saat itu menemukan banyak sekali cerita rakyat di Provinsi Jambi, baik yang sudah dituliskan maupun yang masih tersimpan dalam ingatan kolektif masyarakatnya.

 Cerita-cerita rakyat yang masih tersimpan dalam ingatan kolektif masyarakatnya ini didokumentasikan, sehingga menjadi kekayaan bahan bacaan yang berguna bagi anak-anak didik kelak. Oleh sebab itu, Ricky A. Manik berupaya dalam mencatat dan menuliskan hal-hal yang menjadi kekayaan cerita rakyat, agar sifat kelisanan cerita rakyat tidak mudah punah. Upaya yang dilakukan Ricky tersebut, patut diapresiasi dan diberi penghargaan yang setinggi--tingginya serta diberi acungan jempol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun