Mohon tunggu...
Nadya Rozanah
Nadya Rozanah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Resensi Buku | "Asal-Usul Terbentuknya Bukit Perak di Provinsi Jambi" (2016)

5 Januari 2019   16:38 Diperbarui: 5 Januari 2019   16:48 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: belajar.kemdikbud.go.id

Orang yang memiliki keahlian di bidang sastra ini banyak menulis buku dan penelitian-penelitian, salah satu buku yang ditulisnya adalah Tamsil Tanah Perca (Antologi Puisi dan Cerpen, 2014) dan buku penelitian yang pernah ditulisnya adalah Indonesia-Barat Sitor Situmorang dalam Cerpen-cerpennya (2015). 

Pengalaman Ricky di organisasi kesastraan dan kebudayaan adalah sering menjadi narasumber di seminar dan banyak menulis esai di media cetak baik di lokal maupun nasional. Penulis antologi esai Seranai Serumpun ini, juga sering terlibat di berbagai kegiatan literasi di beberapa daerah, yaitu sering mengadakan kegiatan Penulisan Sejarah Kampung dan menjadi narasumbernya.

Buku Legenda Bukit Perak merupakan dokumentasi dari cerita rakyat yang berada di daerah jambi. Cerita di dalam buku didapatkan dari anak-anak SLTA sederajat yang tinggal di daerah asal cerita tersebut ditemukan, tepatnya di wilayah provinsi jambi. Lalu oleh penulis dikembangkan menjadi satu cerita yang dibukukan dengan judul Legenda Bukit Perak. 

Buku ini sangat bermanfaat dan perlu dimiliki siswa SD kelas 4, 5 dan 6 bahkan orang dewasa juga perlu memiliki buku ini, karena selain mengajarkan nilai-nilai moral dalam kehidupan, buku ini juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sejarah mengenai asal mula terbentuknya bukit perak di Provinsi Jambi.

Cerita rakyat yang berasal dari Provinsi Jambi ini, menceritakan tentang asal mula terbentuknya Bukit Perak di Provinsi tersebut. Dahulu kala, hiduplah seorang penghulu desa dengan sebutan Datuk Sengalo dalam membangun desanya selalu mengajak masyarakat untuk bergotong-royong, warga desa selalu dalam keadaan aman sentosa. Berkali-kali pasukan Belanda hendak menyerang desa tempat tinggal Datuk Sengalo, tetapi selalu saja gagal. Ada desa sebelah yang dipimpin oleh Datuk Dano Lamo dimana desanya selalu di minta upeti oleh Belanda. 

Datuk Dano Lamo mempunyai anak lelaki yang sangat tampan, karena ketampanan yang ia miliki, oleh ayahnya ia di beri siasat jahat untuk memperistri anak dari Datuk Sengalo. Ketika itu putri Datuk Sangalo diberitahu rahasia oleh ayahnya bahwa desanya aman, karena ketika bertapa mendapatkan keris dan disuruh menanam diperbatasan di bawah pohon rambe. 

Ketika bertapa itu juga Datuk Sengalo mendapatkan harimau kecil putih yang berada disamping keris, yang sekarang harimau tersebut menjadi teman putri Datuk. Suatu ketika putri dan bersama harimau putih pemberian ayahnya main ke hutan dan menemukan pohon rambe, putri naik pohon dan memakan buahnya sampai kenyang. Saking lahapnya memakan buah rambe, secara tidak sadar termakanlah biji buah tersebut sehingga biji tersebut mengganjal di tenggorokan, usaha untuk mencari air tak didapat sehingga pingsanlah si putri. 

Hari mulai larut ayah Datuk Sangalo mencari putri tak didapat, harimau pulang dan mengaum datuk dan dibawanya ketempat putri tergeletak tapi tak didapat. Bersamaan itu putri dibawa pemuda tampan ke sebuah rumah kayu yang jauh dari rumah pemukiman warga. Pemuda itu memberi ramuan obat kepada putri dan merawatnya sampai sembuh. 

Pemuda yang ternyata anaknya Datuk Dano Lamo tersebut memperistri putri dengan tipudaya dan siasat jahatnya, singkat cerita keris yang berada di bawah pohon rambe tersebut berhasil didapat oleh Datuk Dano Lamo dengan tipu daya anaknya menikahi putri Datuk Sangalo. Di tengah malam Datuk Sangalo mendapatkan firasat yang buruk dan tidak enak, kemudian ia mendatangi pohon rambe yang tenyata kerisnya tidak ada dan sudah diambil orang. Tetapi, Datuk Sangalo tidak kurang akal disuruh seluruh warga untuk membuat bukit, semua warga masuk kebukit dan pintu ditutup oleh kekuatan datuk sendiri. 

Ketika itu Datuk Dano Lamo beserta anak dan pasukan belanda menyerang perbukitan, seluruh pihak Datuk Dano Lamo tewas dan keris terpegang kembali oleh datuk sangalo. Putri tidak lagi bisa bertemu ayah dan seluruh warga desa tempat ia dilahirkan. Suaminya pun tewas oleh ledakan meriam Datuk Sengalo.

Banyak sekali keunggulan yang terkandung di dalam buku Legenda Bukit Perak. Diantaranya ialah buku ini ditulis berdasarkan beragam cerita rakyat yang dikumpulkan oleh anak-anak peserta didik penulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun