Vitamin C dalam jeruk, stroberi, dan jambu biji tidak hanya memperkuat sistem kekebalan tubuh, tetapi juga berperan penting dalam produksi kolagen, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Kolagen membantu memperbaiki jaringan tubuh yang rusak dan memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan dini. Selain itu, buah seperti semangka dan alpukat mengandung antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV.
2. Sumber antioksidan
Buah merupakan salah satu sumber antioksidan alami. Antioksidan adalah senyawa yang dapat memperlambat atau bahkan mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan. Senyawa antioksidan diproduksi di dalam tubuh dan dapat diperoleh dari makanan. Ntuk melawan radikal bebas, diperlukan asupan antioksidan yang cukup.
Contoh buah - buahan lokal yang mudah dijumpai dan mengandung senyawa antioksidan antara lain :
-Alpukat yang mengandungan saponin, flavonoid, dan alkaloid
-Mangga  mengandung vitamin A, flavonoid, beta karoten, alpha karoten, polifenol, dan beta cryptoxanthin
Kandungan antioksidan dalam buah juga dapat mengurangi peradangan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Misalnya, konsumsi delima secara teratur dapat membantu melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh, sehingga memperkecil risiko penyakit kronis dan penuaan dini.Â
3. Sumber Air
Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, metabolisme, kinerja otak, dan sel tubuh. Selain air putih, konsumsi buah-buahan dapat menjaga hidrasi tubuh. Salah satu buah lokal yang banyak mengandung air  adalah semangka, kadar airnya hingga 92%.
4. Mencegah penyakit tertentu
Mengonsumsi buah secara rutin dapat mengurangi terkena risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, obesitas, stroke dan kanker. Kandungan serat, air dan antioksidan dalam buah dapat membantu menjaga seluruh sistem pencernaan agar lebih sehat. Contoh pepaya yang mengandung enzim proteolitik atau enzim pemecah protein yang disebut dengan enzim papain. Enzim papin berfungsi memecah protein pada makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan cara hidrolisis sehingga mudah dicerna dalam tubuh.