Mohon tunggu...
Nadya Qathrunnada
Nadya Qathrunnada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa pendidikan S1 di program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Memiliki minat besar di bidang pendidikan, sosial dan pengabdian masyarakat, serta mampu memecahkan isu-isu sosial dan berkontribusi dalam kegiatan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial dan Polarisasi Opini Publik: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

19 Juni 2023   08:46 Diperbarui: 19 Juni 2023   08:51 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian ini menemukan bahwa media sosial memiliki potensi untuk menjadi basis data untuk melakukan riset opini publik dengan cara memonitor dan memetakan berbagai permasalahan publik yang sedang hangat diperbincangkan oleh netizen.

Penelitian terakhir adalah penelitian Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik (2019) yang mengkaji kondisi literasi digital terhadap penggunaan media sosial di kalangan generasi millenial yang merupakan pengguna aktif dari media sosial. 

Penelitian ini menggunakan metode campuran yaitu dengan survei, wawancara dan observasi untuk menganalisis data kondisi literasi digital generasi millenial. Penelitian ini menunjukkan bahwa literasi digital generasi millenial masih rendah dalam hal keterampilan mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara kritis dan etis di media sosial.

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, media sosial memiliki peran yang signifikan dalam membentuk opini publik di masyarakat. Media sosial dapat mengikis kemampuan berpikir kritis. Karena media sosial menyediakan informasi yang sangat banyak dan mudah diakses, banyak orang yang tidak mau lagi mencari tahu lebih jauh atau memverifikasi kebenaran informasi yang mereka terima. 

Padahal, informasi di media sosial belum tentu akurat, lengkap, atau objektif. Jika kita terlalu bergantung pada media sosial sebagai sumber informasi utama, kita bisa kehilangan kemampuan untuk berpikir kritis, yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan informasi secara logis dan rasional.

Oleh karena itu, diperlukan saran-saran dan perspektif yang relevan terkait pengembangan teknologi di Indonesia agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal dan bertanggung jawab. 

Berikut adalah beberapa saran yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan teknologi di Indonesia:

- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan teknologi. Masyarakat harus menyadari bahwa teknologi bukan hanya untuk hiburan atau kemudahan semata, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan. Masyarakat harus dapat membedakan antara informasi yang valid dan tidak valid, serta menghindari penyebaran hoaks atau ujaran kebencian melalui media sosial atau platform digital lainnya.

- Menyediakan akses informasi yang memadai untuk seluruh masyarakat. Pemerintah dan pihak terkait harus memastikan bahwa infrastruktur dan fasilitas teknologi tersedia dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil atau tertinggal. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan dukungan dan insentif bagi pengembang lokal yang berinovasi dalam menciptakan produk atau layanan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat Indonesia.

- Membuat serta mengembangkan sistem yang bisa dijangkau dan digunakan masyarakat. Pengembang teknologi harus memperhatikan aspek keterbukaan, keterlibatan, dan keterjangkauan dalam merancang dan menyediakan produk atau layanan teknologi bagi masyarakat. Pengembang teknologi harus berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau pengaruh terhadap masyarakat, seperti pemerintah, akademisi, media, organisasi sosial, atau komunitas lokal. Pengembang teknologi juga harus memastikan bahwa produk atau layanan teknologi yang ditawarkan mudah diakses, digunakan, dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat.

- Mengembangkan kemampuan masyarakat melalui berbagai pelatihan. Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang teknologi, baik secara formal maupun informal. Masyarakat harus diberikan pelatihan yang relevan dengan bidang keahlian atau minat mereka, serta dengan perkembangan teknologi terkini. Pelatihan ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti kursus online, workshop, seminar, mentoring, atau magang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun