Mohon tunggu...
Nadya Putri Salsabila
Nadya Putri Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya Nadya Putri Salsabila. Pendidikan terakhir saya adalah SMA. Dan sekarang saya melanjutkan pendidikan saya di Universitas Negeri Surabaya pada program studi Bimbingan dan Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan: Mengembangkan Empati Saat Komunikasi

7 Januari 2025   00:25 Diperbarui: 7 Januari 2025   00:34 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pin.it/1ivO75aCI

4. Keterbatasan Waktu

        Tak hanya dari segi emosional, segi perbedaan budaya, dan segi perbedaan bahasa saya tantangan itu hadir, namun juga ada tantangan dari segi keterbatasan waktu. Ketika waktu terbatas, diskusi seringkali menjadi terburu-buru dan kualitas kata yang digunakan serta kedalaman komunikasi menjadi singkat, tidak begitu jelas, dan menurun. Solusi dari tantangan segi keterbatasan waktu adalah dengan mencari waktu senggang ketika ingin mengobrol dengan tenang agar lebih jelas dan nyaman. Dan jika keadaannya mendesak dan menuntut kita untuk melakukan komunikasi, cukup prioritaskan topik-topik penting saja untuk memanfaatkan waktu yang tersedia sebaik-baiknya.

5. Stereotip dan Prasangka

        Stereotip adalah penilaian yang tidak seimbang terhadap sesuatu kelompok. Sedangkan prasangka ini adalah penilaian negatif terhadap orang lain. Kedua hal itu dapat mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan cara kita mengevaluasi pesan yang disampaikan. Untuk tantangan stereotip dan prasangka kita harus selalu waspadai bias pribadi  Anda  dan cobalah bersikap terbuka. Hargai sudut pandang orang lain tanpa menghakimi untuk menciptakan komunikasi yang lebih inklusif.

        Empati merupakan landasan penting untuk menciptakan interaksi sosial yang sehat baik dalam lingkungan sosial maupun  pendidikan. Empati memungkinkan seseorang memahami dan merasakan cara pandang serta emosi orang lain, sehingga terjalin hubungan yang harmonis. Namun, membangun empati dalam berkomunikasi tidak selalu mudah. Berbagai tantangan  sering muncul, antara lain: B. Perbedaan pandangan, kurangnya keterampilan mendengarkan secara aktif, dan prasangka buruk terhadap orang lain.

        Tantangan-tantangan ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk benar-benar memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan  orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan ini. Misalnya, mempraktikkan mendengarkan secara aktif dan bersikap terbuka terhadap berbagai perspektif mengurangi prasangka  dan menciptakan suasana komunikasi yang nyaman dan inklusif.

        Dalam pendidikan, membangun empati siswa sejak usia dini melalui pendidikan karakter merupakan salah satu langkah yang sangat penting. Karena pendidikan karakter, termasuk mengatasi tantangan komunikasi, dapat membantu siswa berkembang menjadi orang yang peduli, inklusif, dan toleran. Memahami pentingnya empati dan kemampuan mengatasi tantangan komunikasi akan memungkinkan siswa menjadi agen perubahan dalam membangun hubungan sosial yang aman, tentram, dan harmonis di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun