Beranjak dari begero, makanan penutup yang saya santap adalah lepat. Lepat adalah jajanan khas belitung yang terbuat dari bahan padi ketan yang dibungkus dengan daun pandan, diberi santan, kemudian dimasak. Bahan bakunya berupa padi ketan atau dalam bahasa Belitung disebut beras baru yang dihasilkan dari ladang petani tradisional yang disebut ume.Â
Lepat menjadi jajanan wajib dan makanan tradisi khas belitung saat pelaksanaan Maras Taun di Pulau Belitong. Sejarah maras taun dan rasa gurih dari lepat menjadikan hidangan ini semakin berkesan untuk dinikmati.
Wisata kuliner menjadi kegiatan terakhir saya ketika berlibur di pulau Belitung. Pulau yang dikenal sebagai Negeri Laskar Pelangi ini memiliki sejuta pesona dan kekayaan alam. Puluhan pantai yang terdapat di pulau ini menjadikan pulau ini seperti surga kecil berisikan ribuan keindahan alam.Â
Terkurung dalam hamparan luas lautan membuat Belitung berjuluk Pulau Bahari Eksotis dengan budaya adat istiadatnya. Walaupun kota ini memiliki berbagai etnis suku dan agama namun tetap saling menghormati dan menghargai.Â
Tradisi masyarakat yang saling tolong-menolong dan terkenal ramah, menjadi salah satu keunikan pulau ini. Ketika saya mengunjungi pulau ini, saya merasa menemukan surga di pulau terpencil. Surga di Pulau Eksotis di Barat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H