Mohon tunggu...
Nadya Nadine
Nadya Nadine Mohon Tunggu... Lainnya - Cepernis yang suka psikologi

Lahir di Banyuwangi, besar di ibu kota Jakarta, merambah dunia untuk mencari sesuap nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dalam Perjalanan

14 Desember 2019   06:10 Diperbarui: 14 Desember 2019   06:13 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: dakwatuna.com/09-05-12)

 di telaga-Mu yang bening
kudayung perahu rapat ke sisi
tapi,
mengapa tubuhku tak pernah ke tepi?

meski demikian,
suara angin di tengah telaga ini telah menolong
membaringkan keletihan dari kembara yang panjang
untuk dilanjutkan esok pagi
jika matahati-Mu masih bisa menyinari

di telaga-Mu yang bening
kudayung perahu rapat ke tepi
biarkan aku bersenandung
agar perahuku tak tergoyah
oleh ombak dalam diri yang bergulung

dalam perjalanan
aku mengenang-Mu penuh kerinduan

                                   ***

(Denpasar-Bali, Minggu 14 Desember 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun