3. BI Siap Beli Surat Utang Pemerintah Senilai US$4,3 Miliar
  Bank Indonesia akan melakukan intervensi pasar dengan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar USD4,3 miliar. Penerbitan global ini dilakukan dalam tiga bentuk surat berharga global yaitu Surat Berharga Negara (SBN) seri RI1030, RI 1050, dan RI 0470.
4. Menyinergikan kebijakan Moneter dan Fiskal
  Sinergi kebijakan moneter dan fiskal telah ditempuh dalam memitigasi dampak COVID-19 dan mengurangi kepanikan pasar keuangan global. Dari sisi kebijakan moneter, bahwa Bank sentral di dunia menurunkan suku bunga, melakukan injeksi likuiditas dan langkah untuk mengurangi beban kepada sektor ekonomi dan keuangan.
5. BI akan meningkatkan intervensi strategis di pasar domestic non deliverable forward (DNDF)
  Pasar spot, serta pasar Surat Berharga Negara (SBN). Hal ini dilakukan untuk meminimalkan resiko fluktuasi negatif harga Rupiah.
6. BI juga akan menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM)Â
  Valuta asing bank umum konvensional dan syariah. Dari semula 8% menjadi 4%. Kebijakan ini mulai berlaku pada 16 Maret 2020. Penurunan rasio GWM mata uang asing ini dipercaya akan meningkatkan likuiditas valas di perbankan hingga US$3,2 miliar.
7. BI juga akan menurunkan GMW rupiah sbesar 50 basis poin (bps) yang Ditujukan kepada bank-bank yang melakukan kegiatan pembiayaan ekspor impor.
8. BI tegaskan investor global dapat menggunakan bank kustodi
  Global dan domestik dalam melakukan kegiatan investasi di Indonesia