Setelah beberapa bulan pacaran, kalian mulai sadar nih, kekurangan satu sama lain. Waktu itu, korteks prefrontal mulai aktif lagi, dan mulai berfungsi dengan baik. Jadi, kalian mulai bisa mikirin hal-hal lebih rasional, mengkritisi kesalahan satu sama lain, dan melihat hubungan dari sudut pandang yang lebih logis. Tapi ya, kadang-kadang, setelah mulai berpikir lebih jernih, akhirnya hubungan itu malah berakhir. Karena, ya, ketika perasaan udah nggak bisa mengalahkan logika, kadang-kadang putus jadi jalan terbaik.
Waktu putus, rasanya sakit hati banget, kan? Kadang-kadang, rasanya hampir sama kayak sakit fisik. Ternyata, itu karena patah hati mengaktifkan korteks insular, bagian otak yang bertanggung jawab buat ngolah rasa sakit. Nah, yang menarik, korteks insular nggak bisa bedain antara rasa sakit emosional sama rasa sakit fisik, jadi patah hati bisa sebegitu sakitnya kayak lengan yang patah.
Jadi, nikmatin aja deh masa-masa kasmaran itu sebelum akhirnya kalian putus! Hahaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H