Tahap selanjutnya yaitu tahap pemindahan. Setalah bibit tumbuh daun kira-kira tiga sampai lima helai atau umurnya sudah tujuh hari maka dapat dilakukan pemindahan ke lahan produksi. Rockwool yang sudah siap dipindahkan ke lahan produksi, dapat dipotong terlebih dahulu kira-kira sepanjang lima senti meter atau sesuai dengan lubang produksi. Kemudian, potongan bibit tadi dapat dimasukkan ke lubang produksi selama 14 hari.
Tahap yang terakhir yaitu proses memanen. Khususnya dalam memanen kangkung, panen kangkung hidroponik dapat dilakukan setelah melewati tiga proses pembibitan selama kurang lebih tiga sampai empat minggu. Potonglah tiga senti meter batang kangkung dari permukaan tanah, menyisahkan potongan tiga senti meter yang masih menempel dapat dijadikan bibit baru yang akan melahirkan pohon kangkung yang baru. Umumnya pasca panen bisa dipanen kembali sesudah dua sampai tiga minggu.
Kelebihan Tanaman Hidroponik  Â
Ada banyak sekali kelebihan sistem hidroponik dibandingkan dengan sistem tanam biasa yang hanya dapat dibudidayakan pada suatu lahan. Bertanam hidroponik terbukti hemat dibandingkan dengan menanam konvensional di atas tanah karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari. Sebab, larutan nutrisi atau media larutan mineral yang dipergunakan sudah tertampung di dalam wadah yang dipakai sehingga kita tinggal melakukan pengontrolan saja.
Bertanam hidroponik juga dapat memaksimalkan lahan terbatas karena tidak membutuhkan lahan yang banyak. Bahkan, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat. Selain itu, bertanam hidroponik terbukti ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah.
Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama. Hasil panen hidroponik juga lebih berkualitas dan menguntungkan. Rasanya yang fresh dan crispy merupakan keunggulan dari hasil tanaman hidroponik ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI