Bagi kalian yang gemar bercocok tanam, beberapa tahun terakhir pertanian modern seperti urban farming yang mengaplikasikan metode hidroponik semakin banyak diterapkan. Hal ini karena metode hidroponik seakan menjadi solusi bagi banyak masyarakat yang ingin tetap bisa bercocok tanam di lahan yang sempit sekalipun.
Kini, cukup sulit mencari lahan kosong di kota-kota besar untuk bercocok tanam. Alhasil, munculah sistem pertanian hidroponik yang bahkan bisa dilakukan di pekarangan rumah. Di kawasan Tajur Sindangrasa Bogor Timur, terdapat banyak lahan tidur perkarangan rumah yang dimanfaatkan. Salah satunya yaitu lahan tidur di Perumahan Villa Tajur. Lahan ini kemudian menjadi lahan tanaman hidroponik Ayudia Farm.
Pola tanam hidroponik merupakan budi daya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Sistem hidroponik juga merupakan sistem penanaman setiap hari panen.
Untuk sistem pengairan hidroponik, air dimasukkan ke dalam tong yang diletakkan di dalam tanah. Hal ini bertujuan untuk membantu pendinginan air selama proses sirkulasi. Dari mesin yang berada di tong tersebut, air akan naik ke atas lalu air akan dialirkan ke ujung pipa selang PE. Penggunaan selang PE bertujuan untuk membagi sirkulasi air agar merata.Â
Selang PE yang digunakan berwarna gelap karena untuk menghambat lumut dari panas matahari. Sistem hidroponik yang dibuat dengan model media penanaman yang miring ini sangat mempengaruhi sirkulasi pengairan tanaman hidroponik. Sirkulasi tersebut akan terjadi secara terus menerus.
Cara Menanam Tanaman Hidroponik
Tahap yang pertama yaitu tahap pembibitan. Pilihlah benih yang berkualitas bagus karena berdampak pada hasil tanaman. Pada tahap ini, bibit terlebih dahulu direndam selama satu malam agar sel-sel yang ada di dalam biji dapat aktif tumbuh.
Tahap selanjutnya yaitu menyiapkan media tanam. Ada berbagai media tanam yang bisa diterapkan pada metode hidroponik. Rockwool sebagai media tanam yang paling kerap digunakan untuk jenis sayuran. Rockwool berasal dari batu vulkanik gunung yang melalui proses peleburan dengan panas yang tinggi.Â
Penggunaan rockwool ini dilakukan maksimal tiga bulan karena rockwool akan hancur dimakan oleh akar tanaman itu sendiri. Karena daya serap nya tinggi rockwool bisa menyerap dan menyimpan secara maksimal.
Sebelum rockwool digunakan, lembaran rockwool harus dipotong minimal dua setengah sampai tiga senti meter. Setelah itu, rockwool yang telah dipotong harus melalui proses rendaman. Kemudian, masukan bibit yang akan ditanam ke dalam rockwool yang telah direndam agar rockwool tersebut menyerap air lalu dibelah menjadi dua bagian. Rockwool yang telah dimasukan bibit dapat ditempatkan ke wadah penyimpanan selama tiga hari sampai bibit tersebut pecah benih dan siap untuk dipindahkan ke tahap selanjutnya.