Mohon tunggu...
Nadya Cahya Riyani
Nadya Cahya Riyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Saya senang membaca buku dan menulis, kegiatan yang membantu saya mengembangkan wawasan dan keterampilan komunikasi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Teknologi Komunikasi di Indonesia: Dampak Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan

14 Juli 2024   21:12 Diperbarui: 14 Juli 2024   21:17 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Interaksi Sosial

Teknologi komunikasi telah mengubah cara masyarakat berinteraksi satu sama lain. Menurut penelitian Fajriah dan Ningsih (2024), teknologi komunikasi memperkuat hubungan sosial dengan memungkinkan komunikasi yang lebih mudah dan cepat. Namun, ada masalah lain juga, seperti kecanduan teknologi dan kurangnya interaksi langsung (Merdeka Indonesia). Selain itu, teknologi ini memungkinkan pembentukan komunitas virtual yang mendukung kerja sama dan berbagi data, tetapi ini juga dapat menjauhkan orang dari interaksi sosial di dunia nyata.

Cara generasi muda berinteraksi juga berubah; mereka cenderung lebih banyak berkomunikasi melalui perangkat digital daripada bertemu langsung, yang berdampak pada perkembangan keterampilan sosial dan emosional mereka.

Ekonomi Digital 

Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi. Aplikasi seperti Gojek dan Grab telah meningkatkan ekonomi dan membuka pekerjaan baru. Laporan yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company. (2022) menyatakan bahwa ekonomi internet Indonesia diproyeksikan mencapai nilai USD 146 miliar pada tahun 2025. Didorong oleh adopsi teknologi komunikasi yang luas, sektor e-commerce, fintech, dan layanan on-demand tumbuh pesat.

Semakin banyak startup teknologi di Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi digital. Banyak perusahaan rintisan yang muncul di sektor teknologi finansial (fintech), pendidikan, dan kesehatan menawarkan solusi kreatif untuk masalah lokal. Ini menunjukkan bahwa teknologi komunikasi meningkatkan produktivitas dan menciptakan ekosistem baru yang lebih ramah lingkungan.

C. Tantangan dan Potensi

Kesenenjangan Digital

Kesenjangan digital antarwilayah masih menjadi masalah besar, meskipun terjadi perkembangan yang signifikan. Jika dibandingkan dengan wilayah pedesaan, wilayah perkotaan lebih cepat mengadopsi teknologi. Laporan BPS (2022) menunjukkan bahwa Jawa dan Bali memiliki indeks pembangunan TIK yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain seperti Papua dan Nusa Tenggara (Badan Pusat Statistik Indonesia). Diharapkan bahwa kesenjangan ini akan dikurangi oleh upaya pemerintah untuk memperluas akses internet melalui program seperti Palapa Ring ke daerah terpencil.

Literasi digital dan infrastruktur tidak sebanding. Mungkin masyarakat di daerah terpencil memiliki akses ke perangkat dan internet, tetapi mereka mungkin tidak tahu bagaimana memanfaatkan teknologi ini secara optimal. Untuk menyelesaikan masalah ini, program pelatihan dan pendidikan harus ditingkatkan.

Potensi Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun