Mohon tunggu...
Nadya Annaway
Nadya Annaway Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Mahasiswa program studi Ilmu Hukum Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNPAM Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMAN 8 Tangerang Selatan

9 Juni 2022   12:24 Diperbarui: 9 Juni 2022   17:52 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Plakat sebagai bentuk kenang-kenangan dan ucapan terima kasih dari Mahasiswa UNPAM kepada SMAN 8 Tangerang Selatan. Dokpri/Unpam

Mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) Progam Studi S1 Ilmu Hukum telah sukses menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan yang berlokasi di Jl. Raya Cirendeu No. 5 Cirendeu, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (21/5/2022). 

Dalam kegiatan tersebut, kelompok PKM diketuai oleh Bunga Shafa Rahmadani dengan anggota Nadya Annaway Ramadhani, Muhammad Sabil Alfath, Noer Istiqomah, dan Fitra Jaya Zai. 

Kegiatan PKM ini bertemakan "Tinjauan Kesadaran Hukum Di Kalangan Pelajar SMAN 8 Tangsel Dalam Mencegah Tindakan Cyber Bullying Sesuai UU ITE Pasal 27 Ayat (3)"

Kegiatan dilakukan secara langsung yang dihadiri sekitar 33 orang siswa dan siswi dari SMAN 8 Tangerang Selatan. 

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Bunga Shafa Rahmadani selaku ketua pelaksana PKM, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para anggota kelompok PKM dan diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab antara siswa atau siswi yang hadir dengan para mahasiswa.

"Melalui kegiatan PKM ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran hukum dalam mencegah tindakan cyberbullying di kalangan pelajar" kata Bunga.

Secara umum, Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel.

Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran. Contohnya seperti:

- Menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media sosial

- Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting, menuliskan kata-kata menyakitkan pada kolom komentar media sosial, atau memposting sesuatu yang memalukan/menyakitkan.

- Meniru atau mengatasnamakan seseorang (misalnya dengan akun palsu atau masuk melalui akun seseorang) dan mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka, dll.

Suasana PKM di SMAN 8 Tangerang Selatan. Dokpri/Unpam
Suasana PKM di SMAN 8 Tangerang Selatan. Dokpri/Unpam

Noer Istiqomah mengatakan, bahwa di Indonesia, Cyberbullying dalam konteks penghinaan yang dilakukan di media sosial diatur pada pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ("UU ITE") sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ("UU 19/2016"). Pada prinsipnya, tindakan menunjukkan penghinaan terhadap orang lain tercermin dalam Pasal 27 ayat (3) UU ITE yang berbunyi:

"Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik".

"Adapun ancaman pidana bagi mereka yang memenuhi unsur dalam Pasal 27 ayat (3) UU 19/2016 adalah dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 750 juta." kata Noer. 

"Jadi, Pasal 27 ayat (3)  UU ITE merupakan pilihan pasal yang tepat mengenai permasalahan mengenai Cyberbullying. Kemudian, perlu diperhatikan pada Pasal 27 ayat (3) UU ITE (penghinaan) merupakan delik aduan, yang mana hanya dapat diproses apabila korban membuat pengaduan kepada penyidik. Mengenai hukumannya, bagi yang melanggar Pasal 27 ayat (3) UU ITE dipidana penjara paling lama 4 tahun dan/atau denda paling banyak Rp750 juta." tambah Noer.

Penyerahan Plakat sebagai bentuk kenang-kenangan dan ucapan terima kasih dari Mahasiswa UNPAM kepada SMAN 8 Tangerang Selatan. Dokpri/Unpam
Penyerahan Plakat sebagai bentuk kenang-kenangan dan ucapan terima kasih dari Mahasiswa UNPAM kepada SMAN 8 Tangerang Selatan. Dokpri/Unpam

"Alhamdulillah kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari para siswa dan siswi yang hadir dalam acara ini. Kami juga berterima kasih kepada para siswa dan siswi yang sudah hadir dalam acara ini," tutup Bunga.

Adapun kegiatan PKM ini merupakan bagian dari perwujudan program Universitas Pamulang sebagai bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang menunjukkan bahwa mahasiswa di perguruan tinggi tidak hanya bisa fokus pada akademik saja namun juga perlu untuk mengabdi kepada masyarakat. Dimana kegiatan ini didasari pada upaya yang dilakukan oleh mahasiswa baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memberikan solusi akademik atas kebutuhan dan persoalan yang dihadapi masyarakat terutama pelajar. Melalui pengabdian ini, elemen perguruan tinggi dapat memanfaatkan ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang telah dikembangkan. Masyarakat pun juga bisa mendapatkan manfaat sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun